"Banyak lelaki yang menginginkan tubuhku. Dari yang banyak itu, hanya sedikit yang ingin mengawiniku. Dari yang sedikit itu, hanya beberapa yang sungguh-sungguh mencintaiku. Dan dari yang beberapa itu, tidak ada yang menghargai diriku. Karena itu aku harus menghargai diriku sendiri." "Dan itukah hargamu sekarang?" sergah Febrian gusar sambil menunjuk lembaran-lembaran uang di atas meja. "Mengapa tidak kamu ambil untuk menghargai dirimu?" "Karena aku tidak menerima uang dari orang yang lebih tidak berharga lagi dari diriku. Anggaplah pelayananku malam ini sebagai tip untukmu!" Mula-mula Febrian hanya membutuhkan perempuan itu sebagai alat untuk menyembuhkan impotensianya. Ketika kemudian ternyata nilai perempuan itu lebih dari hanya sekadar obat dan hiburan, dia terperosok ke dalam dilema yang rumit...