Penenelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan HOTS matematika siswa Indonesia tergolong rendah pada tes Pisa 2018. Setiap orang memiliki cara, kemampuan dan gaya berpikir yang berbeda-beda dalam menyelesaikan soal matematika, hal ini dipengaruhi oleh perbedaan kemampuan logis matematisnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan HOTS peserta didik adalah dengan menerapkan computational thinking. Siswa yang unggul pada suatu kemampuan dasar matematika tidak selalu unggul dalam kemampuan dasar matematika lainnya. Pada dasarnya kemampuan matematika pada setiap siswa dapat diselidiki secara dini melalui tes sidik jari. Terdapat keterkaitan antara pola sidik jari dengan sistem kerja otak. Kecerdasan logika matematika dihubungkan oleh jari telunjuk sebelah kanan. Berdasarkan persoalan tersebut, sebagai langkah awal analisis terhadap kemampuan computational thinking peserta didik ditinjau dari pola sidik jari perlu dilakukan.