ARS PRESCRIBENDI 3: Resep yang rasional

Kegiatan pendidikan dalam bidang kognitif, psikomotor dan afektif dari Ilmu FarmasiKedokteran berorientasi kepada pengobatan penyakit penderita dan bertujuan agar para (calon) dokter memiliki cukup pengetahuan akademis sehingga mampu menuliskan resep yang rasional dengan:

– Memilih obat serta cara penggunaannya yang tepat.

– Memperhitungkan dosis regimen yang tepat untuk tiap penderita secara individual.

– Memilih bentuk sediaan yang paling efektif.

– Menentukan waktu pemberian obat yang paling tepat.

– Menyesuaikan semua faktor obat dengan semua faktor/parameter penderita.

– Memiliki pengertian dasar dari disposisi obat dalam tubuh.

Setelah seorang dokter membuat anamnesis menentukan diagnosis & prognosis penderita, tentu langkah berikutnya ialah menentukan terapi yang akan diberikan. Terapi dapat berupa terapi-tanpa-obat (misalnya fisioterapi, radioterapi), tetapi lebih dari 90 % berupa terapi-dengan obat; ini dapat berupa profilaktik, simptomatik atau kausal yang perlu diikuti dengan penentuan pemilihan obat yang tepat.

Terapi-dengan-obat berwujudkan penulisan suatu resep yang merupakan tidakan terakhir dari konsultasi penderita dengan dokternya. (Bagaimana pentingnya penulisan resep dinyatakan oleh seorang ahli farmakologi Dr. Bernhard Fantus, seperti yang dikutip pada motto buku ini). Penulisan resep harus rasional, yaitu memperhatikan kedua faktor terkait, yaitu semua faktor obat dan semua parameter penderita termasuk umur, berat badan, luas-permukaan-tubuh, jenis kelamin, keadaan pato-fisiologi penderita, dsb.