Pada serpihan kertas. Aku masih membacamu
Meski pandanganku mulai samar-samar
Kau adalah masa silamku yang tersisa
Pada gulungan kaset. Aku masih mendengarmu
Meski telingaku hanya menangkap kebisuan
Kau adalah masa silamku yang teronggok
Pada keranjang sampah. Aku masih memilahmu
Meski tanganku sulit membedakan terang dan gelap
Kau adalah masa silamku yang terpahat
Pada sebongkah nisan. Aku masih menziarahimu
Meski doaku semakin kehilangan resonansi