MERAJUT INDONESIA DARI CINTA BEDA AGAMA : Tinjauan Kritis atas Fenomena Pernikahan Beda Agama di Indonesia

Lembaga Academic & Research Institute
5.0
2 reviews
Ebook
227
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

ABSTRAK

MERAJUT INDONESIA

DARI CINTA BEDA AGAMA

“Tinjauan Nalar Kritis atas Fenomena Pernikahan Beda Agama di Indonesia”



           Pernikahan beda agama masih mendapatkan label patologis di masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan baik melalui advokasi hukum pernikahan maupun pengarusutamaan kajian akademik terkait pernikahan beda agama. Akan tetapi persoalan pernikahan beda agama masih terus berpolemik di ruang publik. Lacakan genealogi pernikahan memberikan pemahaman, bahwa pernikahan bukan hanya sarana pengumuman melainkan arena negosiasi relasi kuasa yang ber-kelindang dengan aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Diskursus pelanggengan kuasa agama ter-mendiasi melalui institusi-institusi pembentuk seperti keluarga, pendidikan, agama, dan peer group. Kajian ini tidak berupaya terjebak pada pro dan kontra soal pernikahan beda agama tetapi berusaha melihat wacana dibalik persoalan pernikahan beda agama.

           


Upaya dan strategi menikah oleh pasangan beda agama mempertegas diskursus negosiasi antar relasi kuasa yang beroperasi baik melalui tubuh laki-laki maupun perempuan. Negosiasi pasangan untuk menikah dalam satu agama mengartikan pelanggengan kuasa agama tertentu dan upaya resistensi terhadap aspek yuridis-formal. Pada sisi lain, menikah secara dua agama seringkali menjadi upaya menegosiakan ke-kuasaan masing-masing agama.

           Menggunakan metodelogi kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan desk study. Dengan berkerangka teoritik — Foucault, Laclau, Mouffe — digunakan untuk membaca, mengolah, dan menuliskan soal pernikahan beda agama. Temuan, bahwa aturan yuridis-formal saja tidak memadai untuk menuntaskan persoalan pernikahan beda agama, karena pernikahan bukan hanya soal hukum pencatatan. Pijakan kasus pernikahan beda agama menjadi awalan untuk menyorot geliat politik identitas di Indonesia, mencuatnya isu multikulturalisme sebagai bagian afrimasi perbedaaan justru bersama demokrasi liberal berujung pada fragmentasi masyarakat dan penebalan identitas. Oleh karenanya kajian ini tidak berupaya melayani permaianan bahasa itu, tetapi memberikan alternatif kajian melalui pluralisme dan demokrasi agonistik.

           Kata Kunci: Pernikahan, Genealogi, Pluralisme, Identitas, wacana.


ABSTRACT

KNITTING INDONESIA

FROM LOVE IS DIFFERENT RELIGION

"Study of Critical Reason for the Phenomenon of Interfaith Marriage in Indonesia"



           Interfaith marriage still gets patalogical label in society. Various efforts have been made both marriage law advocacy and mainstreaming of academic studies related to interfaith marriage. But, the issues of interfaith marriages are still being a polemic in public. Marriage genealogy provides an understanding that marriage is not only announcement but also power of relationship that interwined economy, political, social, and cultural aspect. The perpetrators’ discourse on religious power is linked with institutions such as family, education, religious leader, and peer groups. This study does not attempt to be trapped in a pros or cons of, however it tries to look at the discourse behind the issue of interfaith marriage.

           The effort and strategies of married couple through interfaith marriage emphasize the negotiation between power relations that operate inside the male and female bodies. Negotiating couples to get married in one religion defines certain violations of power in addition of resistence for formal juridical aspect. On the other hand, being marreied in two religions are often defined as attempt to negotiate the power of each religion.

           Using qualitative methodology by collecting observation data, interview, and desk study. Theoritical framework — Foucault, Lacalau, Mouffe — is used in reading, processing, and writing the datas of interfaith marriages. Whereas formal juridical rules are not sufficient to resolve the issue of interfaith marriage, because marriage is not only a matter of registration. The basis of interfaith marriage case is the beginning to highlight the phenomenon of identity politics in Indonesian, the issue of multiculturalism as a part of the difference affirmation is precisely with liberal democracy that ends with fragmentation and thickening identity. Therefore, this study does not attempt to serve the lenaguage game, but provides an alternative throught the study of pluralism and agonistic democracy.

           Keywords : Marriage, Genealogy, Pluralism, Identity, Discourse


Ratings and reviews

5.0
2 reviews
Jamaluddin. R
March 26, 2021
senangnya membaca
Did you find this helpful?

About the author

Agung Kresna Bayu lahir di Malang pada tanggal 6 Juni 1997, Ia merupakan alumnus Departemen Sosiologi, Fisipol, Universitas Gadjah Mada. Dalam menyelesaikan studi strata satunya, Ia menulis skripsi berjudul “Merajut Indonesia dari Cinta Beda Agama; Tinjauan Nalar Kritis atas Pernikahan Beda Agama di Indonesia”.

Selama menjadi mahasiswa hingga saat ini terlibat aktif di berbagai kegiatan penelitian dan kajian terkait demokrasi-pluralisme, pembangunan daerah, dan kebijakan publik. Minat studinya berkaitan dengan isu-isu soal sosiologi-politik, konflik-perdamaian, dan pendidikan. Selain aktif di berbagai kerja-kerja penelitian dan konsultan, ia juga tergabung dalam gerakan Critical Pedagogy for Future Indonesia (CPI) dan dapat dihubungi melalui: [email protected] 


Ka. Penerbitan Academic & Research Institute

Dosen UNIWARA Pasuruan

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.