Selama ini pembahasan tentang pariwisata secara ilmiah lebih banyak disampaikan pada ranah akademis, dengan artikel-artikel penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah yang harus kita akui bersama - membosankan untuk dibaca. Sebaliknya pada ranah praktis, pembahasan pariwisata umumnya hanya membahas dari sisi destinasi wisata tertentu, atau apa yang menarik dikunjungi dan dilakukan pada suatu area.
Buku Senandika Pariwisata mencoba memberikan jalan tengah dari kedua kutub tersebut, dengan menyajikan tulisan-tulisan tentang fenomena pariwisata secara ringan, dengan didukung referensi-referensi yang solid. Pembaca akan diajak menyelami pemikiran penulis, tentang realita kepariwisataan saat ini, posisi Indonesia dalam bisnis global pariwisata, permasalahan ekonomi, sosial dan lingkungan yang terjadi. Terkadang secara nakal penulis mengkritisi beberapa kebijakan kepariwisataan, ketidakadilan sosial, dan hal-hal yang mungkin tidak tertangkap oleh khalayak ramai.
Akhirnya, Buku Senandika Pariwisata diharapkan menjadi alternatif bacaan tentang pariwisata bagi kalangan umum, dimana pembaca juga akan disuguhkan dengan terminologi-terminologi khas pariwisata seperti sustainable tourism, responsible travel, medical tourism, dan lain sebagainya. Sehingga tanpa sadar dan tanpa harus mengernyitkan dahi, wawasan pariwisata pembaca akan bertambah.
Agung Yoga Asmoro adalah dosen tetap di Akademi Pariwisata Nasional, Banjarmasin yang juga merupakan seorang dosen tidak tetap di Sekolah Tinggi Pariwisata Satya Widya, Surabaya. Latar belakang pendidikannya berasal dari institusi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, dimana dia lulus pada tahun 2002 dari program studi Manajemen Pariwisata dengan gelar Sarjana Sains Terapan Pariwisata, yang kemudian hari dia lanjutkan pada institusi yang sama dan lulus dari program studi Magister Manajemen Pariwisata dengan konsentrasi Manajemen Bisnis Perjalanan pada tahun 2015.
Selain sebagai seorang dosen, dia juga aktif mengelola biro perjalanan wisata spesialis wisata minat khusus (ecotour) Lintang Buana Tours sebagai Direktur. Selain dikenal pula sebagai penulis dari buku ajar pariwisata populer “Manajemen Usaha Perjalanan Wisata”, dia juga turut terlibat sebagai konsultan pariwisata dalam beberapa proyek nasional dan daerah, diantaranya:
Pemenangan Branding Wonderful Indonesia pada Kompetisi Pariwisata Internasional bentukan Kemenpar RI (2017-2019), dengan prestasi membawa perwakilan Indonesia sebagai finalis dari ajang WTTC Tourism for Tomorrow Award tahun 2019 di Sevilla Spanyol, memenangkan perwakilan Indonesia pada ajang ASEANTA Awards for Excellence tahun 2019, di Kuala Lumpur, Malaysia serta 2018, di Chiang Mai, Thailand, dan bersama-sama rekan se-timnya membawa kemenangan perwakilan Indonesia pada ajang bergengsi UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism di tahun 2018.
Beberapa kontribusi lainnya adalah: Rencana Strategi Promosi Pariwisata Lampung 2016 (BPPD Lampung), Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Jambi 2015 (Dinas Pariwisata Prov Jambi), Desain Pasar Wisata Minat Khusus dan MICE, Kemenpar 2015, dan Pengembangan Pariwisata Inklusif di Raja Ampat, Kemenpar 2015.
Artikel risetnya tentang pariwisata yang telah terbit di jurnal akademik, antara lain: Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata; Dampak Sosial Budaya Pariwisata: Masyarakat Majemuk, Konflik dan Integrasi Sosial di Yogyakarta; Potensi Pola Perjalanan Ekowisata Jawa Timur Pasca Pandemi Covid-19; Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Sekapuk; Evaluasi Formatif Pengelolaan Ekowisata di Mbeliling, Flores; dan Service Blueprint di Desa Wisata Kebontunggul.
Saat ini selain menjalankan tri dharma-nya sebagai seorang dosen dan mengelola usaha, dia juga sedang mempersiapkan naskah-naskah pariwisata lainnya untuk dibukukan. Topik penelitian yang menjadi peminatannya berkisar pada: desa wisata, wisata berbasis masyarakat, ekowisata, pariwisata berkelanjutan, selain tentunya tentang pengelolaan perjalanan wisata. Dia bisa dihubungi melalui akun email [email protected]