Bab 1 memberikan pendahuluan tentang TB, termasuk definisi, latar belakang, penyebaran, faktor risiko, dan peran komunitas dan keluarga dalam pencegahan TB.
Bab 2 membahas konsep dasar TB, termasuk epidemiologi TB global dan di Indonesia, faktor risiko dan penularan TB, serta faktor sosial dan ekonomi yang terkait dengan TB.
Bab 3 menjelaskan tentang HBM, termasuk definisi, komponen, dan aplikasinya dalam pencegahan TB. Bab ini juga membahas implementasi HBM dalam pencegahan TB di Lombok Barat.
Bab 4 membahas tentang pendekatan dan sumber daya yang digunakan dalam penelitian tentang HBM dan pencegahan TB. Bab ini mencakup sumber informasi, alat dan sumber daya, penggunaan SPSS dalam analisis data, proses validasi data, etika penelitian, teknik sampling, sumber data sekunder, serta manfaat dan keterbatasan metodologi.
Bab 5 memaparkan prosedur dan praktik penelitian, termasuk hasil studi, diskusi hasil, temuan tentang komponen-komponen HBM, praktik pencegahan TB, serta kesimpulan dan rekomendasi.
Bab 6 membahas tentang pandangan dan temuan penelitian, termasuk gambaran demografis responden, komponen-komponen HBM dalam TB, kerentanan yang dirasakan, dan keseriusan yang dirasakan terhadap TB.
Buku ini bermanfaat bagi para pembuat kebijakan, praktisi kesehatan masyarakat, peneliti, pendidik, dan masyarakat umum yang ingin memahami HBM dan aplikasinya dalam pencegahan TB di komunitas dan keluarga.
Dr. Agus Supinganto, S. Kep., Ners., M. Kes
Seorang akademisi dan tokoh kesehatan masyarakat yang berdedikasi, Dr. Agus Supinganto telah mengabdi sebagai pendidik di STIKES YARSI Mataram, NTB, sejak tahun 1997. Lahir di Lombok Barat, beliau memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan, termasuk gelar D4 Perawat Pendidik dari Universitas Airlangga, S1 Keperawatan dan Profesi dari STIKES Muhammadiyah Gombong, S2 Manajemen Kesehatan dari Universitas Airlangga, dan S3 Ilmu Kedokteran Biomedik dengan peminatan Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Universitas Udayana.
Selain mengajar, Dr. Agus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Beliau menjabat sebagai direktur Indonesia Ramah Lansia (IRL) NTB, membina sekolah Lansia di Kota Mataram, dan ikut mendirikan Lombok Cancer Care Foundation, sebuah lembaga yang fokus pada penanganan dan pencegahan kanker.
Visi Dr. Agus adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan. Komitmennya terhadap kesehatan masyarakat tercermin dari keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Buku beliau, "Pencegahan Tuberkulosis: Integrasi Konsep Health Belief Model", merupakan bukti nyata dari dedikasi beliau dalam bidang kesehatan masyarakat dan pendidikan.