Keterampilan dalam isolasi dan mebuat biakan murni dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian lanjut. Aktifitas cendawan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan suatu produk menggunakan teknologi. Dalam buku ini disajikan teknik budi daya jamur pangan, mikoriza, pembuatan tempe, tapai, biopestisida, dan kompos.
Agustin Wydia Gunawan lahir di Semarang pada tanggal 21 Agustus 1948. Setamat dari SMA Loyola Puteri―Sedes Sapientiae―di Semarang, pada tahun 1967 ia melanjutkan studi ke Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lulus sebagai sarjana pertanian dalam bidang keahlian Fitopatologi pada tahun 1973. Sejak mahasiswa sampai sekarang, ia menekuni makhluk unik yang tergolong dalam Dunia Fungi. Awal kariernya dimulai sebagai asisten luar biasa dalam mata kuliah Mikologi dan pada tingkat akhir masa studinya bekerja sebagai asisten muda pada Laboratorium Mikologi, Departemen Botani, Fakultas Pertanian IPB. Dengan berdirinya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB pada tahun 1982―Laboratorium Mikologi bernaung pada Departemen Biologi di fakultas ini―ia mengajar mata kuliah Mikologi untuk Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Biologi Cendawan untuk Program Studi Biologi. Pada tahun 1985 ia melanjutkan studi ke Fakultas Pascasarjana IPB sambil tetap bekerja dan gelar Magister Sains diraihnya pada tahun 1990. Sampai sekarang ia mengajar mata kuliah Biologi Cendawan untuk Program Mayor Biologi di IPB dan membimbing Skripsi, Studi Lapang Biologi, dan Studi Lapangan. Sejak tahun 2003 ia mengajar mata kuliah Bioteknologi Cendawan di Unika Atma Jaya. Topik minat mahasiswa bimbingannya beragam, yaitu biodiversitas cendawan–khamir, Rhizopus, cendawan pembentuk mikoriza arbuskula, cendawan parasit pada serangga–sampai pada penerapan cendawan yang bermanfaat bagi manusia. Tulisan pertama dalam bidang Mikologi ditulis bersama guru dan kawan se laboratoriumnya―Prof Dr Siti Sutarmi Tjitrosomo dan Dr Ir Michael Abdi Zakaria―yaitu Kamus Istilah Mikologi. Pada tahun 1983 ia menulis Bertanam Jamur Merang sebagai kenangan di masa kecilnya. Audiovisual untuk memperkenalkan Budi Daya Jamur Merang diselesaikan pada tahun 1989, sedangkan Budi Daya Jamur Tiram serta Pembuatan Bibit Jamur pada tahun 1990. Buku Budi Daya Jamur ditulisnya pada tahun 1992. Produk audiovisual dan buku ini terwujud atas dana dari Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat IPB. Usaha Pembibitan Jamur ditulisnya pada tahun 2000 dan Cendawan dalam Praktik Laboratorium ditulis bersama kawan-kawan Laboratorium Mikologi IPB pada tahun 2004 dan direvisi pada tahun 2006 dan 2009. Beberapa hasil penelitian mahasiswanya dipublikasikan dalam berkala ilmiah akreditasi dan internasional. Ia menjadi ketua editor berkala ilmiah Hayati pada tahun 1994 sampai September 2004 dan Jurnal Mikrobiologi Indonesia pada tahun 1999 sampai 2006. Kedua berkala ilmiah tersebut meraih akreditasi tiga kali dengan nilai A secara bersinambung dari Dikti. Pada tahun 2007 Jurnal Mikrobiologi Indonesia berubah nama menjadi Microbiology Indonesia dan sejak itu ia menjabat sebagai managing editor dan business manager sampai tahun 2011. Pada tahun 2012 ia membidani Jurnal Fitopatologi Indonesia sebagai editor pelaksana dan menjadi berkala ilmiah nasional pada tahun 2015. Ia mendapat kepercayaan sebagai penyunting buku Sejarah Kelahiran Institut Pertanian Bogor pada tahun 2013 dan menulis Riwayat Hidup Ketua Presidium dan Rektor IPB dalam buku Sejarah Perjalanan Institut Pertanian Bogor sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian 1963-2017. Ia menyelesaikan tugas di Institut Pertanian Bogor pada September 2013 dan kemudian masih berkarya di Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Anastasia Tatik Hartanti lahir di Yogyakarta pada tanggal 7 Desember 1968. Ia lulus dari SMAN 2 di Yogyakarta pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Sarjana Sains dalam bidang Mikrobiologi pada Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1993 dengan minat di bidang Mikologi. Pada tahun 1994-1995 ia bekerja sebagai asisten dosen di Laboratorium Genetika Tumbuhan PAU Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga dan sebagai asisten dosen di Laboratorium Mikologi, Departemen Biologi, FMIPA IPB pada tahun 1999-2001. Pada tahun 2003-2011 ia bekerja sebagai staf kependidikan dengan jabatan sebagai Koordinator Laboratorium di Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Kariernya sebagai tenaga pengajar tetap di Fakultas Teknobiologi diawali pada tahun 2011. Ia memperoleh kesempatan melanjutkan studi pada Program Studi Mikrobiologi Sekolah Pascasarjana IPB pada tahun 2011. Penelitian tesisnya ialah tentang Rhizopus spp. asal tempe dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitiannya dipublikasikan untuk menambah data taksonomi Rhizopus asal tempe Indonesia.