Selamat membaca!
Ahmad Fuady adalah dokter yang mencintai buku dan menulis. Ia merasa membaca adalah gapura khazanah ilmu dan menulis adalah limpahan air yang mengucur. Yang membuatnya habis menetes hanyalah ketaklukannya pada keangkuhan dan keengganannya untuk membaca. Dari situlah ia rutin menulis—dari puisi, cerita, opini di media massa, hingga artikel ilmiah.
Semasa kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fuady mulai menulis catatan-catatan kecil yang kemudian dibukukan, “Negeri Sukun: Kelakar Sang Kiai untuk Negeri” (Republika, 2009). Catatan-catatan lainnya semasa kuliah dibukukan dalam “Yang Cantik Yang (Tidak) Bahagia” (Leutikaprio, 2013). Di sela-sela bulan Ramadhan yang panjang pada musim panas di Belanda, Fuady mulai rutin menuliskan catatan kecil harian Ramadhan yang mula-mula dipublikasikannya di web pribadinya, www.aafuady.com. Tulisan tiga musim ternyata cukup banyak untuk disatukan dalam dua serial buku. Buku ini, “Asalkan Allah Tidak Murka” adalah serial pertamanya, dan mudah-mudahan akan disusul serial kedua, “Ayahku Harun, Pamanku Musa”.