Sang wanita hanya dapat menunggu. Merenungi nasibnya seorang diri yang menahan rasa sakitnya selama ini. Bertahun-tahun sudah ia mengharapkan tembok itu runtuh. Harapan di tahun barunya selalu sama. Ia selalu mengharapkan tembok itu runtuh. Tembok yang sudah menghalangi wanita itu untuk melangkah maju menuju pria yang ia rindukan di negeri lain saat itu.