Sepuluh tahun berperan sebagai Ibu Negara bukanlah semata sejarah bagi seorang Ani SBY. Itu adalah masa yang penuh dengan gejolak emosi dan ragam perasaan yang riuh. Di posisi yang dianggap khalayak sebagai tempat tertinggi, posisi Ibu Negara di era reformasi membutuhkan kekuatan ekstra karena sorotan, kritikan, juga tudingan yang datang bertubi di antara tugas-tugas yang dijalani. Bukan hanya mendampingi Presiden dan menjalankan berbagai program bersama para istri menteri, Ibu Negara mau tak mau juga harus menghadapi cipratan konflik politik. Pada akhirnya peran Ibu Negara adalah sebuah pengabdian yang menuntut kedewasaan dan keikhlasan yang luas. Buku ini tak hanya mengungkap gejolak emosi Ani SBY sepanjang menjalani tugas sebagai Ibu Negara, tapi juga memperlihatkan hari-hari penuh warna sebagai istri Presiden RI. Apa saja yang dijalani Ibu Negara dan seperti apa kekhasan hidup di dalam istana? Inilah pertama kalinya seorang Ibu Negara RI menyibak tirai untuk memperlihatkan kepada kita peran yang diemban oleh seorang wanita saja di dalam suatu masa.