Selain itu, perang ini juga mengubah peta politik dunia: terdisintegrasinya negara Balkan yang tadinya berada di bawah kontrol Dinasti Hapsburg dari Kekaisaran Austro-Hongaria, runtuhnya Kekaisaran Turki Utsmani sebagai pemangku kekhalifahan Islam terakhir, terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa (yang merupakan benih organisasi PBB), bangkrutnya Jerman yang harus menanggung semua dampak kerugian perang bagi negara-negara Blok Sekutu (yang memicu dendam rakyat Jerman hingga merencanakan Perang Dunia II), pengambilalihan koloni Jerman di Afrika dan Tiongkok oleh aliansi Sekutu (Inggris, Perancis, Jepang), serta pemindahan besar-besaran (eksodus) warga etnis Yahudi Eropa menuju ‘tanah yang dijanjikan’ (Palestina) yang merupakan implementasi dari “Deklarasi Balfour”. Lalu apa peran Raja Edward VII dari Inggris dalam konflik PD I, siapa juga tokoh yang disebut-sebut dalam Deklarasi Balfour sebagai Lord Rothschild?
Buku ini akan menjawabnya!
Alfi Arifian, lahir di Gombong dan menamatkan studi sastra di Universitas Teknologi Yogyakarta, ia bekerja sebagai editor di salah satu penerbit di Jogja. Sebelumnya, ia menjadi salah satu punggawa Media of Teaching Islam (MTI), sebuah organisasi dakwah dan kepemudaan yang memupuk minatnya pada kajian budaya, Islam, perbandingan agama serta sejarah. Kini, untuk menambah wawasan sejarahnya, ia bergabung dengan Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang digawangi Kang Asep Kambali. Turut aktif juga menggawangi komunitas menulis Rumah Fiksi Renjana bersama kolega sesama editor.
Beberapa opininya kerap dipublikasikan di koran lokal. Selain itu, ia juga menulis jurnal yang mengangkat konflik Paderi dalam “Redefinisi Kaum Paderi” di Jurnal Antropologi Universitas Andalas (Jantro Unand), Padang. Bukunya yang telah terbit adalah Sejarah Dunia Abad Pertengahan 500-1400 M: Dari Pemberontakan Odoacer Hingga Runtuhnya Sintesis Thomisme, (Penerbit Sociality, 2017).
Untuk berinteraksi dengan penulis, bisa melalui:
E-mail : [email protected]
IG : @alfi_arifian
LinkedIn : alfi arifian