Untaian Mutiara Doa Solusi Problematika Umat: Bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits
About this ebook
Doa-doa tersebut penyusun kelompokkan dalam beberapa bab dengan tema yang sama. Penyusun telah berusaha sekuat tenaga untuk menelaah dan menyusun doa-doa tersebut, utamanya yang bersumber dari hadits-hadits yang memiliki derajat shahih, dan hasan. Namun ada beberapa doa dari hadits yang diperdebatkan tentang kekuatan sanadnya juga penyusun sertakan di dalamnya, karena penyusun berkeyakinan bahwa setiap ahli hadits memiliki kriteria sendiri-sendiri dalam mengoreksi sebuah hadits. Oleh karenanya jika ada sebuah hadits yang dilemahkan oleh sebagian ahli hadits, namun dishahihkan oleh sebagian yang lain, maka penyusun masih masukkan di buku ini, kecuali hadits yang telah dilemahkan oleh mayoritas ahli hadits, maka tidak dimasukkan.
About the author
Ali Manshur lahir di Dusun Wedung, Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, pada 1 Mei 1975, anak pertama dari tujuh bersaudara ini mempunyai kegemaran membaca, dan belajar. Sejak kecil dia sudah dibimbing untuk belajar membaca Al-Qur'an oleh kedua orang tuanya, dan untuk memperdalam ilmu bacaannya, maka setiap hari setelah shalat Maghrib dan Shubuh, dia belajar mengaji kepada beberapa orang gurunya di Masjid Al-Muttaqin, Dusun Wedung. Semenjak masuk Sekolah Menengah Pertama (SMPM 15) Lamongan, dia belajar mengaji Al-Qur'an di bawah bimbingan: AlMu'allim KH. Amin Khalil. Dan belajar Al-Hadits kepada Almarhum Al-Mu'allim KH. Mu'zid Musthafa Assidawwi, serta belajar Ilmu Nahwu, Sharaf dan Tafsir Al-Qur'an kepada Almarhum Al-Mu'allim KH. Abdul Hamid Nur. Berbekal Ilmu-ilmu yang telah diperolehnya tersebut, kemudian dia melanjutkan studinya di Madrasah Aliyah "Yayasan Taman Pengetahuan (Ma'hadur Raudlatil Ilmiyyah)", Kertosono, Nganjuk. Di sini dia belajar ilmu-ilmu Agama Islam dengan lebih mendalam kepada beberapa guru yang sangat dihormati dan dimuliakannya. Mereka selalu mendidik para murid dengan penuh keikhlasan dan ketawadlu'an. Sehingga masih jelas di ingatannya, ketika mereka memberikan ilmu-ilmu mereka kepadanya, mereka sangat tulus ikhlas hanya mengharap ridla dari Allah Azza Wajalla. Semoga Allah senantiasa merahmati mereka semua, amiin ya rabbal alamiin. Adapun Guru-guru yang telah mendidiknya selama dia belajar di Ma'had Ar-Raudlatul Ilmiah, antara lain: Pertama, Almarhum Al-Mu'allim KH. Musta'in Kastam, yang telah mendidiknya Ilmu Nahwu, Mantiq, Tafsir Al-Qur'an, dan Hadits Shahih Al-Bukhari, serta Fiqh Perbandingan, dengan mengkaji kitab fiqh karya monumentalnya Ibnu Rusyd, yang berjudul Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtasid. Kedua, Al-Mu'allim KH. Ali Manshur Kastam, yang telah mendidiknya Ilmu Sharaf, Tafsir, Ilmu Tafsir, Kitab Hadits Riyadlush Shalihin, At-Tajriidus Shariih, dan Bahasa Arab. Ketiga, Almarhum Al-Mu'allim KH. Ali Hamdi Muda'im, yang telah mendidiknya ilmu Ushul Fiqh dan Akhlaq. Keempat Al-Mu'allim Kiai Ja'far Yasa', yang telah mendidiknya Ilmu Balaghah, Bayan, Badi', Ma'ani, dan Faraid. Kelima, Ustad Ma'shum yang telah mendidiknya ilmu Tarikh Tasyri' Islam. Setelah lulus pada tahun 1992, dia tidak dapat melanjutkan sekolah dikarenakan tidak mempunyai biaya, lalu dia sempat bekerja pada beberapa tempat usaha. Dan pada tahun 1999, ia mencoba mendirikan usaha dalam bidang desain grafis di dusunnya. Kemudian pada tahun 2001, dia bekerja di Surabaya. Pada tahun 2002, dia mencoba bekerja mandiri di bidang desain grafis, dan pada tahun 2003, ia melanjutkan studi S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya "Prapanca" (STIKOSA AWS), Surabaya, jurusan Jurnalistik, dan lulus pada tahun 2007. Dan alhamdulillah pada tahun 2014, dia berkesempatan untuk menempuh pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jurusan Ilmu Agama Islam, Konsentrasi pada Hukum Islam.
