Alien Menurut Hindu
Tentang eBook ini
Beberapa konten utama buku ini antara lain:
1) Adakah kehidupan di luar bumi menurut Kitab Suci Veda?
2) Bagaimana Veda menjawab flat Earth (bumi datar) versus bumi bulat)
3) Ada berapa jenis kehidupan di luar Bumi menurut sejarah Veda?
4) Bagaimana cara menjelaskan fenomena alam gaib secara ilmiah?
5) Termasuk golongan makhluk apakah wong samar menurut Veda?
6) Bukti-bukti apa saja yang ada dalam Veda tentang interaksi manusia dengan kehidupan di planet lain?
7) Benarkah DNA manusia berubah ketika Zaman Kaliyuga dimulai?
8) Bagaimana Veda menjelaskan tentang fenomena UFO?
9) Bagaimana susunan tata administrasi di alam semesta ini?
10) Tempat-tempat mana saja yang bisa menjadi portal menuju dimensi lain?
11) Apakah patala-loka dan alam bhur, bhuwah, dan swah itu?
Dan masih banyak lagi.
Rating dan ulasan
- Tandai sebagai tidak pantas
- Tampilkan histori ulasan
- Tandai sebagai tidak pantas
- Tandai sebagai tidak pantas
- Tampilkan histori ulasan
Tentang pengarang
I.B. Arya Lawa Manuaba lahir di Badung pada 24 Desember 1988. Dia gemar berkunjung ke berbagai tempat bersejarah, bertualang ke pegunungan dan menonton kesenian tradisional. Dia menyelesaikan studi S1-nya pada 2010 dan S2 pada 2012 dalam bidang pendidikan bahasa Inggris. Kini dia bertugas sebagai dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Suar Bangli, Bali. Walaupun demikian, buku-bukunya lebih berkisar pada sejarah, budaya, nonfiksi populer hingga fiksi. Buku ini adalah karya ketiga yang dia tulis. Buku pertama hasil kajiannya, “Alien Menurut Hindu” (2018) menjadi salah satu buku referensi kajian kolaborasi iptek dan metafisika dalam perspektif Hindu dan menjadi buku rujukan di beberapa perguruan tinggi Hindu di Indonesia.
Selain menulis buku nonfiksi, dia juga menulis novel dan cerpen. Novelnya yang berjudul “Putih Biru” mendapat nominasi delapan besar novel terbaik dalam UNNES International Novel Writing Contest 2017. Novel keduanya yang bakal terbit berjudul “Haricatra”, berkisah tentang misteri bunga Nagapuspa di lereng Gunung Sanghyang, Bali. Saat ini dia juga bergabung di BaliWiki dan tengah mengembangkan portal web pelestarian tradisi sastra lisan tradisional Bali dan tutorial belajar bahasa Bali di kanal YouTube-nya. Hobinya pergi ke museum, menulis dan berjalan-jalan di pematang sawah.
