Keadilan dan kebenaran tertutupi selama ini bisa saja karena orang-orang kurang memiliki minat terhadap filsafat. Politisi yang asing dengan filsafat sebenarnya dalam sudut pandang Plato cukup sulit untuk diberikan kepercayaan dalam memimpin kita. Filsafat setidaknya bisa memberikan kita jalan penerangan, sama halnya dengan agama, filsafat tidak bisa dipahami secara kaku namun harus seimbang, sehingga dalam tulisan di bab terakhir penulis mencoba memberikan catatan mengenai kombinasi filsafat dan kehidupan pergaulan sehari-hari.
Aloysius Germia Dinora, pria kelahiran Barito Selatan, 8 Desember 1993 menyelesaikan studi Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Memiliki nama pena Dinora, penulis memiliki ketertarikan dalam berbagai ilmu sosial mulai dari Komunikasi, Sejarah, Budaya, filsafat dan Psikologi. Penulis memperluas minat belajarnya dengan menulis tema filsafat.
Penulis ingin berbagi pemikiran dan pandangan mengenai dunia filsuf. Penulis juga aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi, penulis pernah menjadi bagian dari Perhumas Muda Yogyakarta sebuah komunitas kehumasan, Yayasan Rumah Impian sebagai volunteer anak jalanan dan menjadi asisten dosen Teori Komunikasi. Kini penulis bergabung di Hoshizora
Foundation sebuah NGO yang bergerak dibidang pendidikan dan pengembangan bertempat di Bantul, Yogyakarta sebagai Program Development. Penulis dapat dihubungi melalui emailnya: [email protected]
Sholahuddin al-Ahmed, Alumnus (2005) Aqidah Filsafat UIN Walisongo Semarang. Pernah bekerja selama 10 tahun sebagai wartawan di Republika, Jawa Post dan Suara Medeka. Penulis buku Hikmah Konservasi Masyarakat Merapi(2009) dan Jalan Sufi Seniman Merapi (2012). Pernah menjabat sebagai Komandan Ansor Cyber Media Jawa Tengah(2016/2017). Sekarang tinggal di Magelang dan aktif dalam kegiatan literasi digital dan internet positif untuk kesejahteraan masyarakat. (2019) Founder Startup Media mnews.id.