Apa isi suratnya dan mengapa surat itu mengubah mimpi Yulia?
Pada mulanya, penulis bernama Pena Ananda Zhia ini kerja sebagai bidan di sebuah rumah sakit, namun kemudian resign karena ikut suami ke luar kabupaten.
Namun kemudian, garis perjalanan hidupnya mempertemukan pada sebuah moment di mana dia harus berpisah dengan suaminya. Masa-masa pahit ini harus dia lalu dengan tegar dan kuat. Kerja sudah tak lagi memungkinkan, sebab kini sudah ada buah hati yang harus dia asuh dan rawat penuh perhatian. Maka supaya bisa tetap berada di rumah, Ananda Zhia memutar otak, bagaimana caranya supaya bisa tinggal di rumah tapi tetap bisa berpenghasilan, sampai akhirnya menulis menjadi pilihan. Selain itu, menulis di rumahnya juga memungkinkannya bisa lebih banyak bersantai, dan memelihara hafalan Al-Qur’annya.
Buat Ananda Zhia, menulis bisa menjadi sarana buatnya meringankan beban hati. Dengan menulis, dia bisa secara tidak langsung curhat tentang kehidupannya. Kehidupannya selama di rumah sakit, dan berbagai kejadiannya kurang menyenangkan yang menyebabkannya berpisah dengan suami.
Mulai menulis 5 Desember 2020 di sebuah flatform kepenulisan, dan setelah itu kontinyu menulis hingga berhasil menyelesaikan beberapa novel. Antara lain “Surat dari Pasien Rumah Sakit Jiwa”, “Status WA Calon Suamiku” dan “Ternyata Pasienku Istri Kedua Suamiku.”
Dari semua novel yang pernah dia tulis, ketiga novel tersebut di atas dalah kisah yang benar-benar dia tulis sepenuh hati, dan sangat dia nikmati selama proses penulisannya. Pertama, karena banyak bagian dari novel-novel tersebut yang relate dengan kehidupan pribadinya. Kedua, karena lewat novel itu pula, penulis ini bisa mencurahkan inspirasi yang selama ini dia dapatkan dari bacaan kesukannya, yaitu novel-novel detektif karya Sir Athur Conan Doyle.
3 Novel di atas telah terbit di PlayStore/PlayBook.