👉👉 bit.ly/andini-citras 👈👈
📌 Keunggulan Ebook ini:
✅️ Enak dibaca. Karena diproof read dan diedit oleh editor profesional
✅️ Baca dengan keras. Bisa menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
✅️ Teks Mengalir. Lebar margin sesuai dengan ukuran layar hp
✅️ Penyesuaian Font. Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
✅️ Bisa ganti jenis font. Jenis font bisa diganti sesuai selera
✅️ Penyesuaian kecerahan. Bisa menyesuaikan brightness, warna latar belakang dan night light
📌 Daftar Isi
Gairah Tante Erni yang Selalu Menggodaku—1
Berkenalan dengan Cewek Camfrog, berlanjut check in—23
Akhirnya Sucipun Larut dalam Permainan Nakal Pak Budi—55
Gairah Tia Janda Muda—69
Pengalamanku Dipijat Om Win—87
📌Pratinjau Halaman
Namaku Suci, umur 20 tahun dengan ciri-ciri tinggi 162 cm, berat 60 kg, ukuran payudara 36B, berkulit putih, aku sendiri campuran Medan-Solo yang sedang kuliah di salah satu PTS di Bandung. Dalam keluarga, sikap bundaku sangat keras, mereka memberi peraturan yang harus diingat oleh kami sebagai anak-anaknya, yaitu “DILARANG BERPACARAN SEBELUM BERES KULIAH”, jika dilanggar kami tidak akan dikuliahkan lagi. Hal itu dapat diatasi, hingga lulus SMA, aku tak pernah berpacaran dengan laki-laki. Sebenarnya aku sering tertarik terhadap laki-laki, namun jika ingat peraturan dari bunda, aku tidak akan berani melangkah lebih jauh. Tapi ketika semester baru tahun 2023 ada kejadian yang tidak bisa aku lupakan.
Saat pulang kuliah dan sedang menunggu angkutan umum (jam 8.00 malam). Waktu itu hujan turun lumayan deras, aku menunggu tapi mobil angkutan selalu saja penuh dan jalanan pun semakin sepi, seluruh tubuh sudah basah kuyup tak karuan. Tiba-tiba terlihat sebuah mobil sedan berhenti tepat di depanku. Aku melihat pengemudinya kira-kira berumur 45 tahun, beliau menawarkan tumpangan, aku tak ada pilihan lain selain menerimanya karena takut tidak bisa pulang. Beliau memperkenalkan dirinya bernama Budi. Sepanjang perjalanan, beliau berbicara kesana kemari kemudian menawarkan kepadaku untuk berganti pakaian di rumahnya karena beliau mempunyai putri yang seusia denganku. Aku terima tawaran beliau karena percaya kepadanya.
Akhirnya kami sampai pada sebuah komplek perumahan, ketika masuk, rumah itu gelap gulita, tak ada penghuninya. Dia mengatakan mungkin putrinya belum kembali dari kuliah. Aku mengangguk tanpa curiga. Pak Budi membawakan piyama putrinya, beliau menyuruh untuk mengganti baju di kamar putrinya. Aku mengganti pakaian tanpa menanggalkan BH dan CD-ku.
Ketika keluar kamar, Pak Budi sedang duduk di sofa sambil meminum teh, beliau mempersilakan untuk duduk di sebelahnya. Kami pun mengobrol tanpa canggung lagi. Tiba-tiba ia menjamah keningku.
“Aduh.. badanmu hangat begini?” ucap beliau sambil menatapku tajam.
Aku hanya tersenyum sekaligus kaget. Entah kenapa ia mengelus-elus rambutku yang masih basah, aku pun hanya terdiam karena kaget dan tak enak untuk menolaknya. Sentuhan-sentuhan beliau turun keleher. Aku merasakan sensasi aneh yang mampu membuatku merinding geli...
📌 Sinopsis Gairah Tante Erni yang Selalu Menggodaku
Siapa yang tidak senang menerima telpon dari Tante Erni untuk menemaninya selama Om dinas luar?. Dari ke 5 tantenya Dewa, Tante Erni adalah tante yang paling muda sekaligus menjadi tante idaman yang selalu menjadi teman hayalan mesumnya. Bagaimana tidak? setiap Dewa kerumahnya, ia selalu mengenakan daster pendek yang tipis dan transparant, dengan alasan panas. Dan bila dalam satu ruangan hanya berdua, nampaknya Tante Erni dengan sengaja memancing nafsu Dewa dengan mengumbar auratnya pada setiap posisi duduk atau jongkok
✍️ “Mmm.. Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas. “Bantu apa Tan?” tanyaku lagi. “Kan hari ini sepi, terus Om-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi gatel banget nih, mau nggak kamu puasin Tante?” tanya tante sembari mendekatkan tubuh seksinya kepadaku. Gila! Ternyata benar juga apa yang aku curigakan selama ini, apa yang ada dibenak mesumku ini, Tanteku minta! Cihui!
(Hal 12-13)
📌 Sinopsis Berkenalan dengan Cewek Camfrog, berlanjut check in
Doni yang tinggal di Surabaya, tipikal cowok introvert rumahan yang termasuk tim rebahan nan mager, mempunyai nafsu yang sangat besar. Beruntung, ketika sedang menjelajah room 18+ Camfrog, ada cewek yang bernama Linda menyapanya via chat. Obrolanpun berlanjut via WA. Dari obrolan itu, masing-masing sangat terbuka masalah seks. Doni dengan polos mengakui kalau dirinya tergolong hiper. Linda mendengar pengakuan Doni itu malah tertantang dan penasaran merasakan keganasan Doni diranjang karena disisi lain, Linda belum juga merasakan kepuasan ranjang dari tema-teman prianya, entah karena mereka yang kurang lihai atau nafsu Linda yang tergolong diatas rata-rata perempuan lainnya. Jarak Bandung-Surabaya tak menghalangi rasa penasaran Linda untuk menghampiri Doni
✍️ Kubilang apa adanya, kalau aku orangnya agak hiperseks, dia malah jadi penasaran dan ingin mencoba, karena kebanyakan teman ranjang prianya hanya tahan sebentar, hanya mementingkan dirinya sendiri serta tidak mementingkan kepuasan pasangannya.. (Hal 27)
📌 Sinopsis Akhirnya Sucipun Larut dalam Permainan Nakal Pak Budi.
Kisah gadis baik-baik yang berasal dari keluarga baik-baik. Suci, gadis baik-baik itu, selain cantik dan salah satu primadona kampus PTS Bandung ini tak menyangka bisa berkenalan dengan Pak Budi, pria paruh baya yang pintar dan lihai memainkan kondisi dan keadaan hingga mampu membangkitkan sisi binal nan liar perempuan montok berkulit mulus kuning langsat dan berusia 20 tahun itu. Gadis cantik yang selama ini menjaga teguh kesuciannya inipun tak menyangka semua ini bisa terjadi dan mengalir begitu saja.
✍️ Lama kelamaan aku mulai terhanyut dan mulai berani membalas ciumannya walaupun ciumanku masih malu-malu. Mungkin karena dorongan biologis serta rasa ingin tahu, aku membiarkan dan malah berharap ia untuk bertindak lebih nakal lagi (hal 61)
📌 Sinopsis Gairah Liar Tia, Janda Muda
Tak bisa dipungkiri, salah satu tujuan Tia menikah adalah karena desakan kebutuhan nafsu biologisnya yang terbilang besar. Masa remaja dan dewasanya bisa dibilang kelam karena desakan gairah yang selalu membara. Ia mudah bahkan teramat mudah untuk ditiduri oleh pria. Entah sudah berapa banyak pria yang pernah menggaulinya. Mulai dari tetangga, teman kelas, satpam kampus hingga pria yang belum sempat ia kenal namanya. Menyadari kesalahan ini, Tia memutuskan untuk menikah dengan pria pilihannya. Namun sayang, usia pernikahannya hanya seumur jagung. Ia ditinggal suaminya dengan alasan tak kuat melayani nafsu gilanya. Atas saran teman dekatnya, Tia akan menjalankan terapi dengan harapan bisa sembuh. Apakah harapannya bisa terkabul? Atau malah makin menggila penyakitnya?
✍️ Saat beristirahat, tanpa sengaja Tia menyetel TV Pintar yang berada di kamar tersebut, setelah gonta-ganti beberapa provider streaming, ada satu provider yang menayangkan adegan-adegan dewasa.
Ia tertegun sejenak tapi terus menatap dengan nafsu yang mulai bergejolak, sinyal itu bisa aku ketahui dari gerakkan matanya. Sebagai laki-laki normal, aku tidak munafik. (Hal 73-74)
📌 Sinopsis Pengalamanku Dipijat Om Win
Anna, gadis cantik yang baru memasuki usia remaja kerap mendapatkan perlakuan KDRT dari ayahnya apabila mendapatkan nilai ulangan sekolah yang tidak sesuai harapan. Baik fisik maupun mental gadis montok itu menjadi rapuh. Beruntung ada adik ayahnya, Om Win, yang kerap membela saat ia mendapatkan perlakuan kasar. Ia bukan hanya membela, namun juga mengolesi dengan lotion dan salep pada tubuh gadis yang duduk dibangku kelas IX itu sambil dipijat-urut. Hal ini sudah biasa ia lakukan semenjak Anna masih kecil. Namun kali ini menjadi berbeda, karena respon yang gadis itu berikan juga berbeda. Winata, pamannya itu, tersadar kalau Anna telah beranjak remaja serta memasuki usia puber. Usia dimana seluruh alat reproduksinya sudah mulai bekerja dan merasakan kenikmatan bila dipegang pria dengan lembut. Pijat-urut yang dilakukan pria berusia 26 tahun itu beralih menjadi hal yang menyenangkan mereka berdua dan kerap dilakukan di kemudian waktu
✍️ “Coba kamu lepas saja daster nya Anna, biar Om pijit juga punggung kamu” Aku mengambil posisi tengkurap ketika ia memijat-memijat punggung. Sesekali, tangannya yang lembut menyentuh bagian paling sensitif, saat itu aku gadis remaja puber yang baru saja mendapatkan perubahan-perubahan pada fisik dan hormon yang membuatku mudah sekali terbakar gairahnya. Tangannya sesekali menyentil bagian samping payudara, dan hal itu membuat badanku reflek menyentak-menyentak disertai nafas yang mulai tidak teratu . (hal 93)