Lusi Dibawah Pengaruh Ilmu Gendam Pembangkit Gairah: Cerita Romantis Dewasa 21++

· Lovely Story Publisher
5.0
5 reviews
Ebook
58
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Dapatkan free ebook sinopsis dan pratinjau judul kami lainnya di:

-> -> bit.ly/andini-citras <- <-

*

Keunggulan Ebook ini:

- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab

- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia

- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar

- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera

- Bisa ganti jenis font

- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam

----------

Contents

Memikat Lusi—1

Aku Tetap Berusaha Menjaga Kesuciannya—25

*

Sinopsis

Lusi di bawah pengaruh ilmu gendam, dibuat bertekuk lutut oleh Rudi. Tak puas hanya dibikin kasmaran, pria ini juga membacakan mantra pembangkit gairah syahwat Jaran Goyang dan Semar Mesem ketika wanita yang masih duduk dibangku SMA ini mengunjungi rumahnya yang sedang sepi. Gadis manis berkulit kuning langsat ini mulai menunjukkan tingkah aneh, mulai dari merasa gerah padahal di dalam kamar yang cukup dingin karena ber AC, hingga meminta mandi. Ilmu Gendam pembangkit gairah yang dibacakan, nampaknya berhasil, lalu apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan Rudi?

*

Pratinjau

Aku mau memperkenalkan diri, nama aku Rudiono, saat ini berusia 34 tahun dan telah berkeluarga, memiliki seorang istri dan dua orang anak laki-laki. Aku ingin membagi kisah aku disaat waktu masih bujangan dulu.

Aku lahir di Jakarta, tapi dari kecil aku dibesarkan bukan oleh orang tua aku melainkan oleh abang angkat aku, karena sejak usia 7 tahun aku sudah menjadi anak yatim.

Abang aku itu salah satu paranormal hebat yang ada di Indonesia, merupakan salah satu pegangan dari mantan presiden kita dan saat ini masih menjadi salah satu pegangan dari keluarga pejabat tinggi kita. Beliau juga salah satu pemandi pusaka di beberapa keraton yang ada di Indonesia pada saat Bulan Muharam dan Maulud. Hanya sedikit sekali orang yang kuat dan sanggup merawat serta memandikan Pusak-pusaka milik Keraton.

Dari waktu masih sekolah dasar dulu, aku sudah banyak melihat dan membuktikan kehebatan doa-doa atau ilmu-ilmu dari Agama Islam, di mana sesuatu hal yang tidak mungkin menurut logika orang pintar, tapi oleh abang aku bisa dibuat menjadi mungkin. Tentunya atas izin dari Allah SWT.

Aku banyak melihat pasien abang aku yang sewaktu datang ke rumahnya digotong oleh keluarganya, karena menurut dokter ahli yang menanganinya penyakitnya sudah tidak mungkin disembuhkan lagi dan umurnya mungkin sudah tinggal beberapa bulan lagi, karena sakit jantung, stroke atau kanker yang sudah parah, tetapi setelah diobati oleh abang aku ternyata bisa sembuh dan pulangnya bisa jalan sendiri, setelah beberapa kali datang menjalani pengobatan dengan abang aku tersebut.

Oleh karena itu aku lalu mulai belajar dengan tekun dan serius dengan abang aku, supaya bisa memiliki kemampuan seperti abang aku tersebut. Aku mulai tekun menjalankan wirid tengah malam, puasa dan lelaku lainnya agar bisa memiliki kemampuan seperti abang aku itu.

Aku bukan hanya mempelajari ilmu untuk mengobati penyakit alami saja, tetapi juga untuk mengobati penyakit buatan seperti misalnya teluh atau santet, asihan, pelet, gendam, penunduk penurut, pelaris usaha, ilmu penerawangan dan lain-lain.

Untuk membuktikan bahwa aku sudah berhasil membeli atau menguasai ilmu tersebut, biasanya aku mempraktikkannya langsung dengan mengobati pasiennya abang aku tersebut.

Tetapi ketika aku sudah duduk dibangku SMP, aku mulai menyelewengkan pemakaian ilmu-ilmu tersebut. Hal ini pada awalnya tidak aku sadari karena mungkin saat itu bawaan dari pengaruh masa puber aku tersebut.

Jadi sebetulnya semua Agama itu baik, doa-doa dan ilmunya juga baik, akan tetapi manusia yang memakainya itu sendiri yang tidak baik karena manusianyalah yang menyelewengkan dan menyalahgunakan pemakaian doa-doa atau ilmu-ilmu itu sendiri.

Seperti ibarat pisau kalau dipakai di dapur itu baik, tapi kalau dipakai untuk nodong yah jadi tidak baik. Jadi sekali lagi ini adalah masalah manusianya, bukan masalah agamanya atau doa-doanya.

Dimasa muda atau bujangan aku dulu, aku benar-benar berkelakuan buruk dan sangat berdosa sekali. Aku sudah pernah terjerumus dan menyalahgunakan doa atau ilmu yang telah aku kuasai beberapa kali.

Hingga sekarang ini hanya tinggallah penyesalan yang ada di dalam diri aku, karena telah banyak korban akibat perbuatan aku tersebut dan saat ini aku berusaha menebusnya dengan bertobat serta membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan dari aku.

Aku akan mencoba menceritakannya pengalaman aku tersebut satu per satu, dengan harapan agar orang yang membaca cerita aku ini, tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang pernah aku perbuat.

Kejadian itu dimulai ketika pada suatu pagi aku melihat seorang gadis yang menurut aku saat itu sangat cantik dan manis sekali, berjalan memakai seragam SMA melewati depan rumah aku.

Tubuhnya tinggi, ramping dan sangat ideal sekali. Kulitnya putih mulus dengan dada dan pinggul yang tidak terlalu besar, akan tetapi kelihatan seksi sekali karena memakai seragam sekolah yang cukup ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang saat itu baru mulai berkembang.

Spontan timbul gairah dalam diri aku dan ingin sekali berkenalan bahkan menjadikan gadis itu sebagai pacar aku. Aku lalu menerapkan ilmu pengasihan yang pernah aku pelajari dan telah aku kuasai, lalu aku lari mengejar gadis itu. Setelah berhasil mengejar dan berada di sebelahnya, aku lalu menyapa gadis itu dan berkenalan dengannya.

“Hai.” sapa aku.

Gadis itu lalu tersenyum melihat aku. Wow benar-benar cantik dan manis sekali gadis itu rupanya.

“Mau berangkat sekolah?” tanya aku.

“Ya.” jawab gadis itu sambil tetap tersenyum manis pada aku.

“Oh ya kenalkan, nama aku Rudiono, aku tinggal di rumah nomor 34 yang telah kamu lewati tadi.” kata aku.

“Boleh aku berkenalan dengan kamu?” tanya aku sambil menyodorkan tangan aku untuk mengajaknya bersalaman.

“Boleh.” jawab gadis itu dengan senyum yang masih tetap menghiasi bibirnya yang mungil dan menggemaskan itu.

“Nama kamu siapa dan kamu tinggal di mana?” tanya aku yang sudah tidak sabar ingin mengetahui gadis itu tinggal dimana.

“Lusiana, aku tinggal dijalan ini juga, dinomor 2.” jawabnya kembali sambil tersenyum.

“Hari ini kamu pulang jam berapa? Boleh kita ketemu lagi nanti setelah kamu pulang sekolah?” tanya aku lagi. Lalu di dalam hati aku menerapkan ilmu pelet yang telah aku kuasai dan tanpa sepengetahuan gadis itu, aku meniupkan ilmu tersebut kearahnya.

“Boleh saja, aku pulang sekolah jam 12.00 lalu ada pelajaran ekstrakurikuler sampai jam 15.00 dan setelah itu aku tidak ada acara lagi.” jawab gadis itu.

“Bagaimana kalau kita ketemu siang ini jam 12.00? Bagaimana kalau kamu tidak usah ikut pelajaran ekstrakurikuler saja?” tanya aku yang saat itu sudah tidak tahan lagi ingin segera bisa mendapatkan gadis itu.

“Oke deh, nanti setelah pulang sekolah jam12.00, aku langsung ke rumah kamu saja yah.” jawab gadis itu. Wah betapa senangnya hati aku karena apa yang aku harapkan telah terjadi.

“Oke, aku tunggu di depan rumah yah, jangan lupa rumah aku yang nomor 34 yah.” kata aku. Sambil bercakap-cakap di sepanjang perjalanan itu, akhirnya sampailah kita di sekolahan gadis itu. Setelah Lusi panggilan dari Lusiana itu masuk ke dalam halaman sekolahnya, aku langsung pulang kembali ke rumah aku.

Sesampai di rumah aku langsung masuk ke kamar tidur aku, kebetulan kamar tidur aku berada dipaling depan, dulunya bekas garasi mobil tapi telah diubah menjadi kamar tidur aku dan memiliki pintu sendiri yang bisa langsung keluar rumah.

Aku membaringkan tubuh di atas tempat tidur aku. lalu mengkhayal yang jorok dengan gadis itu, maklumlah saat itu mungkin hormon aku lagi sedang tinggi-tingginya karena sedang dalam masa puber.

Karena tidak sabar menunggu Lusi pulang sekolah, aku lalu menerapkan ilmu penerawangan aku yang fungsinya untuk bisa melihat menembus penghalang, melihat jarak jauh atau melihat ke alam gaib. Aku lalu menggunakan ilmu itu untuk melihat Lusi yang saat itu sedang berada di sekolah, aku perhatikan dia yang saat itu lagi duduk belajar di kelas, akan tetapi kelihatan sekali bahwa Lusi sering melamun, gelisah dan rasanya hampir tidak tahan untuk bisa segera pulang, rupanya ilmu yang aku gunakan kepadanya itu sudah mulai terlihat reaksinya.

Lalu aku perkuat dosis ilmu penerawangan aku, sehingga aku bisa melihat tubuhnya yang indah itu menembus ke dalam pakaian seragam sekolah yang dikenakannya. Padahal ilmu penerawangan itu tidak boleh digunakan untuk sengaja melihat hal-hal seperti itu karena dosa. Akan tetapi saat itu rupanya setan sudah terlalu kuat mempengaruhi aku, sehingga aku tetap saja mempergunakan ilmu tersebut untuk menikmati keindahan tubuh bugilnya Lusiana.

Ratings and reviews

5.0
5 reviews

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.