Penerbit Garudhawaca
Akrab disapa Rufed, tengah menempuh kuliah jenjang S2 jurusan sosiologi UGM dan mengerja- kan program pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di D.I. Yogyakarta. Perempuan yang hobi memasak ini meyakini bahwa setiap perempuan bisa berdaya. Menjadi merdeka itu pilihan dan bisa diperjuangkan. Rufed memiliki harapan ke depan supaya semakin banyak perempuan yang dapat merdeka atas dirinya.
Spesialis gender dan feminisme yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam merencanakan dan mengelola pelatihan, melakukan monitoring, evaluasi, pembelajaran, manajemen pengetahuan, advokasi, kreator konten, serta pengorganisasian dan memfasilitasi komunitas. Fitri telah bergerak dan bekerja dalam isu gender dan feminisme selama lebih dari 10 tahun dan secara aktif terlibat dalam beberapa program termasuk kolaborasi pelatihan serta monitoring dan evaluasi bersama beberapa kementerian, pemerintah nasional dan lokal, agensi-agensi PBB, organisasi masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat, sehingga memiliki banyak pengalaman di lapangan dalam hal merancang dan mengelola pelatihan, mengorganisir dan memfasilitasi komunitas, serta melakukan advokasi. Fitri juga memiliki banyak pengalaman dalam mengembangkan metode serta materi training, menulis modul dan buku, mendokumentasikan kasus-kasus kekerasan berbasis gender dan menganalisisnya, serta menulis cerita-cerita perubahan.
Seorang abdi negara di Kota Yogyakarta, penyiar radio selama 15 tahun, dan MC yang lumayan masih laku sejak 2005, pernah aktif di pendampingan PSK Jalanan dan juga Kesehatan Reproduksi Remaja bersama PKBI DIY dari tahun 2003 sampai 2010, lulusan paling antik dari jurusan Antropologi Budaya UGM dan hasil cuci gudang Kajian Budaya dan Media Sekolah Pasca Sarjana UGM. Tinggal bersama satu orang anak perempuan paling gemas di dunia (paling tidak duniaku), dan juga ibuku tercinta, serta tidak lupa 3 kucing yang juga perempuan semua
Seorang ibu dengan satu anak perempuan. Paling senang menghabiskan waktu dengan keluarga sambil kuliner dan jalan-jalan. Tertarik pada isu gender, parenting, lingkungan, dan pluralisme.
Berbasis di Yogyakarta. Bekerja di antara ranah dramaturgi tari dan penulisan seni pertunjukan. Co-founder Paradance Platform yang hadir sejak 2014 sebagai ruang kecil untuk koreografer muda Indonesia. Tahun 2017 bersama suaminya Ahmad Jalidu memulai dan mengelola website informasi, review, dan kritik seni pertunjukan gelaran.id. Mendapatkan gelar magister dari jurusan Pendidikan Matematika UNY dan menjadi relawan serta staff di beberapa institusi yang bergerak di isu kesetaraan gender dan inklusifitas mempengaruhi pendekatannya dalam bekerja di seni pertunjukan
Aquarian. Co-founder Ninanoci, sebuah toko buku anak dan penyedia workshop anak. Hobi menulis, membaca, dan membeli buku. Tertarik akan isu perempuan, pendidikan, parenting, kerelawanan, pengelolaan SDM di organisasi nirlaba, tanam menanam, dan social enterpreneur. Bisa dicolek via Instagram di @nwardh
Lahir dan tumbuh di Malang, Jawa Timur. Menempuh kuliah S1 Antropologi Tari di Institut Kesenian Jakarta tahun 1991. Itu adalah awal perjalanan berkeseniannya di Jakarta sampai dengan tahun 2012. Menikah tahun 1998, dikaruniai seorang putri tahun 1999. Kemudian pindah ke Yogyakarta tahun 2012 sebagai orang tua tunggal. Di Yogya ia lebih fokus pada pendidikan putri tunggalnya. Tahun 2019 mereka kembali ke Malang dan menetap di sana untuk seterusnya. Sambil mendampingi perkembangan putrinya, Renee tetap melanjutkan aktivitas keseniannya, terutama di ranah riset dan penulisan.
Pengajar SD Tumbuh 4 Sewon, Bantul Yogyakarta ini pernah menggeluti dunia teater bersama kelompok Unstrat Universitas Negeri Yogyakarta semasa kuliahnya. Selain mengajar perempuan berusia 36 tahun ini juga beberapa kali berpartisipasi dalam program penelitian dan penulisan yang digagas CSIE (Center for Studies on Inclusive Education) Sekolah Tumbuh.
Seorang abdi negara yang khusus mengurus pemberantasan dan penyalahgunaan narkotika. Sejak 2013 aktif menjadi konselor bagi mereka-mereka yang memiliki masalah adiksinya sekaligus segambreng permasalahan hidup yang dimilikinya. Santi senang mengisi hari-hari senggangnya dengan jalan-jalan.
I believe that I was born to be a traveller and a lifetime learner —dan sampai saat ini ibu satu anak ini masih percaya pada hal tersebut! Doyan jalan dan selalu merasa excited ketika menemukan hal baru, mengamati, mempelajari, dan menuliskannya (dalam artikel maupun dalam hati), saat ini dia merasa sangat beruntung karena pekerjaannya sebagai seorang researcher memberinya keleluasaan untuk menyalurkan hobi abadinya tersebut. Sangat menjunjung tinggi kesetaraan gender, dia juga adalah seseorang yang percaya bahwa setiap perempuan – dari manapun dia berasal dan seperti apapun latar belakangnya, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi apapun yang dia mau, selama dia memiliki keberanian, kepercayaan diri, tekad kuat, dan konsistensi untuk mewujudkan mimpi-mimpinya!