Pahlawan Dan Pecundang Militer Dalam Novel-Novel Indonesia

·
· UGM PRESS
5.0
3 reviews
Ebook
148
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Buku ini membahas bagaimana militer diceritakan, dideskripsikan, dan direpresentasikan dalam novel-novel Indonesia. Hal itu perlu dikaji karena relasi antara militer dan kesusastraan Indonesia merupakan salah satu kajian penting yang tidak bisa diabaikan. Beberapa ulasan yang ditemukan masih bersifat uraian sekilas dan kurang mendalam. Menelusuri relasi ini secara lebih terperinci berarti menelusuri sejarah serta perkembangan sosial, politik, dan budaya Indonesia. Penulisan buku ini membandingkan wacana militer dalam novel-novel pasca Orde Baru dengan novel-novel pada masa sebelumnya seperti pada masa kolonial Belanda, pendudukan Jepang, Orde Lama, dan Orde Baru. Perbandingan berdasarkan perbedaan setting sosial dan politik ini penting demi kelengkapan penelitian. Pengertian militer dalam kajian ini memiliki cakupan yang luas. Militer bukan hanya berarti sekelompok orang yang diorganisasi suatu negara dengan berbagai aturan dan kedisiplinan untuk melakukan pertempuran dan pertahanan. Dalam kajian ini, ulasan mengenai militer tidak semata berkaitan dengan fungsi defensi ataupun ekspansinya, tetapi mencakup kehidupan personal orang-orang di dalamnya, terutama menyangkut semangat, ideologi, kondisi psikologis, dan persepsi-persepsi mereka terhadap dunia. Dengan demikian, kemunculan wacana militer dalam karya sastra Indonesia membutuhkan intepretasi. Untuk itu, kerja dan metode yang dilakukan Foucault menjadi contoh dan perbandingan dalam rangka menjalankan kerja analisis terhadap wacana militer dalam novel-novel Indonesia.

Penulisan buku tentang wacana militer dalam novel-novel Indonesia ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan teoretis dan tujuan praktis. Tujuan teoretis dari penulisan ini adalah menarasikan dan mendeskripsikan wacana militer dalam novel-novel Indonesia pasca Orde Baru serta menelusuri konteks yang melahirkan wacana-wacana tersebut. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana Foucault dan peranti-peranti teori pendukung lainnya, kemunculan wacana militer dalam novel-novel, kaitannya dengan konteks, serta ideologi di dalam teksnya dapat diformulasikan. Tujuan praktis penelitian ini adalah memberikan alternatif pemahaman kepada pembaca tentang diskursus militer-sipil dengan memunculkan perspektif yang lebih beragam tentang wacana militer dalam novel-novel Indonesia. Buku ini menyajikan narasi dan deskripsi wacana militer dalam novel-novel kajian, penjelasan konteks yang menghasilkan wacana-wacana tersebut, dan persoalan yang berkaitan dengan ideologi teks.

[UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]

Ratings and reviews

5.0
3 reviews

About the author

Aprinus Salam, menggeluti isu kebudayaan sejak menjadi mahasiswa di Jurusan Sastra Indonesia FIB UGM. Memperoleh gelar Doktor dari program studi yang sama, lewat disertasi berjudul Negara dan Perubahan Sosial dalam Novel-Novel 1980-an s.d. 1990-an. Selain menjadi staf pengajar di program sarjana, pascasarjana dan doktoral di program studi Sastra Indonesia, Aprinus saat ini menjadi Kepala Pusat Studi Kebudayaan, sebuah lembaga yang memiliki fokus kajian kebudayaan di UGM. Aprinus juga tercatat sebagai anggota Senat Akademik UGM sejak 2012 hingga sekarang. Berbagai karya publikasi telah dihasilkan sepanjang perjalanannya menjadi pengamat kebudayaan. Tak kurang 11 buku telah ia terbitkan, di antaranya, Menetralisir Peran Sejarah, Menawar Masa Depan dalam Keringat Mutiara – Putu Oka Sukanta (2001), Biarkan Dia Mati: Refleksi Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Pustaka Pelajar, 2002), Hanya Inul yang ia tulis bersama Faruk (Bentang, 2003), dan Oposisi Sastra Sufi (Pustaka Pelajar, 2003). Publikasi ilmiah dan karya tulis populernya telah diterbitkan di berbagai jurnal dan media massa.

Ramayda Akmal. Usai menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UGM, Ramayda masih terus berproses di dunia sastra hingga sekarang. Menjadi staf pengajar di kampus yang sama sekaligus menjadi dosen tamu di berbagai universitas tidak menyurutkan Ramayda untuk menghasilkan karyakarya mutakhir. Pernah menjadi kolumnis di Buletin Djogja Recovery terbitan CD Bethesda Yogyakarta sejak 2006, dan di tahun yang sama menjadi redaktur Buletin Humanis terbitan KMSI FIB UGM. Ia juga memenangkan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta di tahun 2010 lewat novel yang berjudul Jatisaba. Tahun 2013, ia memenangkan Sayembara Penulisan Fiksi Balai Bahasa Yogyakarta dengan karya berjudul Lengkingan Viola Desingan Peluru. Terlibat aktif di banyak penelitian dan menghasilkan tulisan dengan beragam judul di antaranya, “Terra Incognita Film Indonesia” dan “Luka dan Perban Sinetron Indonesia” dalam buku Membaca Sinema Indonesia (2010). Menulis cerpen salah satunya diterbitkan dalam kumpulan cerpen Tahun-tahun Penjara yang diterbitkan DKJT tahun 2012. Esai dan tulisan ilmiah populernya kini dimuat di surat kabar lokal dan nasional.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.