Arang Aktif: Penyembuh Ajaib Berbagai Penyakit

· The Siboro Institute
4,6
7 atsauksmes
E-grāmata
231
Lappuses
Atsauksmes un vērtējumi nav pārbaudīti. Uzzināt vairāk

Par šo e-grāmatu

Hari-hari belakangan ini semakin banyak orang yang beralih ke pengobatan alternatif jika mereka sakit. Alternatif, maksudnya di sini adalah pengobatan selain dari obat yang diberikan oleh dokter. Bagi bangsa Indonesia, sebenarnya menggunakan obat-obatan jamu sudah dikenal sejak zaman nenek moyang kita dahulu kala. Bahkan, dewasa ini orang-orang Barat sendiri semakin banyak yang tertarik pada obat-obatan dari Timur.


Mengapa banyak orang, baik umum maupun para dokter, menaruh perhatian pada obat-obatan sederhana? Ada dua hal yang umum. Yang pertama, bagi kebanyakan rakyat jelata, adalah masalah biaya. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa berobat ke dokter membutuhkan banyak biaya. Baru bertemu dengan dokter saja kita sudah harus membayar biaya konsultasi. Belum lagi berbagai pemeriksaan laboratorium dan radiologi maupun USG dan CT-Scan. Kemudian harga obatpun sering melebihi harga emas. Ini kenyataan. Yang kedua, banyak orang, termasuk para dokter, menyadarai bahwa penggunaan obat-obatan yang diresepkan dokter sering menimbulkan efek samping lain, sehingga tidak jarang seorang pasien sembuh dari suatu penyakit tetapi jatuh ke penyakit lain. Efek samping ini bahkan sering berakibat fatal.


Saya mempunyai seorang sahabat dokter di Jepang. Dulunya beliau adalah seorang pegawai ahli ginekologi (dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan) di sebuah rumah sakit besar di Jepang. Oleh alasan pribadi, kemudian beliau berhenti sebagai pegawai, lalu membuka klinik bersalin yang dijalankannya sendiri. Dalam prakteknya selama bertahun-tahun, ia mengamati bahwa obat-obatan ramuan ala Timur jauh lebih aman dan lebih ampuh daripada obat-obatan yang biasa digunakan selama ini.


Akhirnya ia menghentikan prakteknya sebagai seorang ahli ginekologi, dan membuka praktek umum dengan menggunakan obat-obatan ala Timur, yaitu ramuan dan akupuntur . Ia mengatakan kepada saya bahwa pengobatan cara Timur lebih membangun kemampuan tubuh untuk melawan penyakit daripada membunuh penyakit itu dengan obat-obatan. Kesembuhan yang sempurna ialah kesembuhan yang dihasilkan oleh tubuh sendiri. Obat-obatan konvensional, selain menghasilkan kesembuhan yang cepat, sering juga menimbulkan efek samping yang sangat mengganggu. Semakin canggih suatu obat, maka akan semakin ’canggih’ pula efek samping buruk yang bisa ditimbulkannya.


Dalam praktek sehari-hari, dokter dengan cermat menuliskan resep obat yang akan diberikannya kepada pasien. Resep sengaja dibuat tidak bisa diketahui pasien obat apa yang dituliskan dokter diresep itu. Ini sengaja agar pasien tidak sembarangan menggunakan obat-obat yang diresepkan dokter tersebut.


Mengapa kadang-kadang dokter langsung memberikan obat-obat canggih sementara sebenarnya penyakit seseorang itu masih bisa diatasi dengan obat-obat sederhana? Hal ini sering terjadi atas desakan pasien agar kepadanya diberikan obat-obat canggih, sebab ia tidak sabar menunggu kesembuhan penyakitnya. Pasien inginnya sembuh waktu itu juga. Inilah yang sering mendorong untuk menggunakan ‘meriam 12,7’ untuk membasmi penyakit yang sebenarnya masih bisa diatasi dengan menggunakan ’pistol.’ Syukur-syukur kalau obat-obatan tersebut tidak menimbulkan efek samping yang fatal.


Apapun alasannya, kelihatannya arang aktif memenuhi kebutuhan tersebut. Selain arang aktif mudah didapat, pengobatan dengan arang aktif juga adalah murah, aman, dan efektif.


Vērtējumi un atsauksmes

4,6
7 atsauksmes

Par autoru

Perry Alus Siboro lahir pada tahun 1936 di di Sumatera Utara, Indonesia. Dia lulus dari School of Nursing, Rumah Sakit Advent, Bandung pada tahun 1960 dan memulai karirnya yang panjang sebagai praktisi keperawatan. Dia terdaftar sebagai Certified Missionary Nurse, General Conference of Seventh-Day Adventists pada tahun 1961, Pengatur Rawat di Departement Kesehatan RI pada tahun 1963, Certified Industrial Health di Pertamina pada tahun 1985, dan Registered Nurse di negara bagian Victoria, Australia pada tahun 1987.


Dia memulai karir sebagai perawat di pedalaman Kalimantan Barat sebagai direktur Klinik Advent pada tahun 1963-1969, lalu memimpin klinik sendiri di Inderapura, Sumatera Utara pada tahun 1969-1972, dan kemudian berkarir di PT Caltex Pacific Indonesia (sekarang PT Chevron Pacific Indonsia) di Riau dari tahun 1973 hingga pensiun tahun 1995, sebagai Senior Nurse, Nurse Prescriber, Hospital Administrator, Chief Nuring Officer dan terakhir sebagai Chief Nursing Expertise.


Sejak 1995 dia tetap aktif di bidang kesehatan sebagai penggiat pelayanan kesehatan masyarakat, dengan mengadakan ceramah-ceramah kesehatan serta pengobatan cuma-cuma ke berbagai daerah.


Novērtējiet šo e-grāmatu

Izsakiet savu viedokli!

Informācija lasīšanai

Viedtālruņi un planšetdatori
Instalējiet lietotni Google Play grāmatas Android ierīcēm un iPad planšetdatoriem/iPhone tālruņiem. Lietotne tiks automātiski sinhronizēta ar jūsu kontu un ļaus lasīt saturu tiešsaistē vai bezsaistē neatkarīgi no jūsu atrašanās vietas.
Klēpjdatori un galddatori
Varat klausīties pakalpojumā Google Play iegādātās audiogrāmatas, izmantojot datora tīmekļa pārlūkprogrammu.
E-lasītāji un citas ierīces
Lai lasītu grāmatas tādās elektroniskās tintes ierīcēs kā Kobo e-lasītāji, nepieciešams lejupielādēt failu un pārsūtīt to uz savu ierīci. Izpildiet palīdzības centrā sniegtos detalizētos norādījumus, lai pārsūtītu failus uz atbalstītiem e-lasītājiem.