Bukankah bersama pasangan hidupmu meraih cita-cita terasa lebih indah?
Bukankah berjuang bersama belahan jiwamu terasa lebih mudah?
Siapa bilang muslimah dengan segala identitasnya tidak bisa melanglang buana di negeri barat dengan hiruk pikuk islamophobia-nya?
Bukankah berkelana dengan identitas jilbabnya akan menegaskan bahwa perempuan muslim tidaklah jumud lagi tertinggal?
Bukankah muslimah yang merasakan pendidkan di kampus-kampus terbaik di negeri barat adalah sarana untuk menjawab stigma negatif mereka terdapat islam?
Siapa bilang ibu rumah tangga yang punya tugas luar biasa sebagai istri, ibu, dan anak tidak bisa berpendidikan tinggi?
Bukankah darinyalah lahir generasi-generasi tangguh penakluk dunia?
Bukankah teladan para Ummul Mukminin, istri Rasulullah saw adalah penghulu ilmu yang kecerdasannya menguatkan perjuangan suaminya?
Buku ini hadir melukis perjuangan sepasang keluarga yang melanjutkan studi S3 (PhD) di Inggris raya. Berbagai hikmah dari memilih pasangan hidup, membangun cita-cita bersama pasangan hidup, dunia parenting, hingga cerita dari mendidik anak di Inggris ditulis dengan bernas di sini.
Bacalah dan nikmati keseruannya.
Ario Muhammad adalah seorang pemerhati sastra dan puisi yang rutin menulis sejak tahun 2007. Penulis kelahiran Malifut (Halmahera Utara) 14 September 1987 ini, pernah dimuat tulisannya di beberapa situs online dan majalah seperti di situs www.dakwatuna.com dan beberapa majalah di Taiwan (INTAI dan SALAM). Penulis adalah salah satu penggiat FLP Taiwan (2011-2012). Penulis menamatkan sekolah SD di Malifut, Halmahera Utara dan sempat merasakan konflik SARA di tahun 1999-2000. Tahun 2002 penulis lulus dari SMP Negeri 4 Ternate, kemudian di tahun 2005 penulis menamatkan sekolah menengahnya di SMA Negeri 1 Ternate dan melanjutkan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) jurusan Teknik Sipil. Selama SMA, penulis beberapa kali mewakili propinsi Maluku Utara di berbagai lomba tingkat nasional seperti Lomba Siwa Teladan dan Duta Anak Indonesia.
Lulusan terbaik Fakultas Teknik UMY ini, kemudian mendapatkan beasiswa S2 dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) dan melanjutkan pendidikan masternya di Taiwan tahun 2009-2011 dan lulus dengan predikat Cumlaude. Ario kemudian berhasil menyelesaikan studi S3-nya (PhD) di University of Bristol, Inggris pada Januari 2018, setelah menempuhnya selama 3 tahun 2 bulan. Saat ini penulis adalah seorang peneliti postdoctoral di School of Earth Science, University of Bristol – UK. Penulis adalah peneliti yang aktif melakukan riset dalam bidang bencana tsunami dan gempa.
Selama menjadi mahasiswa PhD, penulis menerima beberapa penghargaan seperti Colston Research Society Award, Bristol Alumni Foundation Award, Arthur Holmes Travel Grant 2015 dari Geological Society of London dan International Strategic Fund 2015 serta STAREP travel grant dari JICA-Jepang untuk menjadi visiting scholar di Kyoto University (2015 dan 2016). Penulis juga sempat memenangkan sayembara menulis memperingati hari Kartini oleh Pro-U Media pada tahun 2012 dan rutin menuangkan idenya di blog pribadinya http://www.ariomuhammad.com. Saat ini penulis aktif berbagi tulisannya lewat FB atas nama Ario Muhammad dan IG @ario_muhammad87.
Naskah buku ini adalah buku kelima penulis setelah Buku Notes From England (Elex Media Komputindo, 2017), Inspirasi dari tanah Eropa (Elex Media Komputindo, 2016), Novel Islammu adalah maharku (Elex Media Komputindo 2015), dan sebuah memoir perjalanan hidupnya di Taiwan dalam buku Notes of 1000 days in Taiwan (Diva Press 2013).