Kemudian muncul Wynn, cowok adik kelas yang serba kebalikan dari Wynter. Wynn meminta Wynter menjadi penggantinya sebagai sahabat untuk Hyacintha dan menulis buku harian bersama cewek itu.
Cewek? Menulis harian pula? Kurang kerjaan banget. Lagian, Wynn mau ke mana?
Setelah Wynn berjanji membantunya meraih kembali keluarga tercinta, Wynter pun menyanggupi. Ternyata tugas itu tidak mudah. Wynter lebih berfokus pada Wynn yang ia sayangi kayak adik sendiri, dan kebenciannya pada cewek susah hilang.
Demi Wynn, Wynter berusaha menjadi sahabat yang baik, tapi masalah baru datang: ia jatuh cinta dengan Hya. Bagaimana ia bisa menjaga amanat Wynn?
Menurut Wynter
WYNTER: (membaca) Kak Ary Nilandari adalah editor, penerjemah, dan penulis yang sudah menggeluti dunia buku hampir dua dekade. Karyanya sudah tidak terhitung yang diterbitkan, dan banyak di antaranya memenangi penghargaan nasional dan internasional. Sudah melanglang ke mancanegara untuk berbicara tentang buku-buku dan idealismenya. Kak Ary juga memberikan pelatihan menulis di pelbagai lembaga dan komunitas …. Bla bla bla. Dih, boring banget. Siapa yang mau baca ginian?
Mereka bisa Googling sendiri. Tulis yang beda, dong!
KAK ARY: Ah, Wynter, aku kehabisan ide.
WYNTER: Serahkan saja pada Word Master kalau gitu.
KAK ARY: Bukan Master Jail, kan?
WYNTER: Tenang, percaya saja sama aku, you’re gonna love it. (Lima menit kemudian) Done!
KAK ARY: What? Cepat amat? (Langsung baca) Wynteeer!
WYNTER: Ya, Kak?
KAK ARY: Ini …. ψ?ζë© ϑ??∞? √??? ~*¥}?!
WYNTER: Itu bahasa Planet Kaboom Alakazam? Pasti terjemahannya: I love you, Wynter! Aw, so sweet. I love you too, Kak Ary! Aku bacain keras-keras ya ….
Addicted, alias kecanduan karakter cool kayak aku. Hehehe, ada aku di sini, saking apanya, coba?
Romance yang dia tuangin di buku cuma seuprit. Demi kutu-kutu buku baper!
Ya, sengaja, katanya, untuk menjaga keseimbangan hormon. Tapi, tetap sweet, kan?
No nonsense. Kalau diminta adegan lebay dikit, pasti bilang gini, “Wynter, itu enggak logis.”
Irritating to the max, kalau selingkuh dengan naskah baru sebelum yang di tangan selesai.
Lupaan, kalau sudah fokus nulis, lainnya enggak dipikirin. Bad habit. Kadang, lupa mandi. Hiiih.
Amnesia umur. Terakhir dia hitung, katanya, sebaya dengan aku. Sip, berarti jailable, nih.
Nom nom nom, banyak ngemil, enggak heran pipinya gembil.
Dari semua karakter yang pernah diciptakannya, dia paling sayang sama aku.
Aku memang beda. Loveable, likeable, Pelukable, senderable ….
Remaja cowok, menurutnya, harus meneladani aku.
Ingat, ya, Wynter Mahardika, numero uno! Begitu katanya. AAAAAAAAAAAAAA! Aduh!
KAK ARY: Rasain. Kamu memang cubitable dan keplakable juga, Wynter!