Persinggahannya di tanah Dewata mengukir sejarah kelam dalam hidupnya. Mulai dengan merintis usaha demi tabungan untuk berkeliling dunia, hingga berbagai pekerjaan sampingan sebagai kurir ia geluti. Profesi sebagai kurir membuatnya mengenal orang-orang baru di tanah Dewata dan tanpa sadar telah mengenalkannya pada dunia yang baru. Ia mulai kenal dengan para pemakai narkoba, para bandar, hingga terjebak dalam kehidupan sengsara sebagai pemakai. Rasa sakit yang cukup hebat, rasa ketagihan yang selalu menyiksa, kematian yang terjadi di hadapannya, telah membuatnya ingin keluar dari kesesatan, dan ingin kembali meraih mimpinya untuk dapat melihat dunia, namun usahanya selalu gagal.
Berbagai cara dilakukan Neru, dan ia tetap kembali ke jalan sesatnya. Hingga seluruh harta benda dan tabungan masa depannya untuk meraih mimpi telah habis. Dalam kesendiriannya, kesengsaraannya, tanpa sengaja Neru bertemu dengan beberapa orang yang pernah memakai narkoba bersamanya. Akankah Neru berhasil keluar dari kesesatannya? Atau ia terperangkap selamanya dalam kehidupan yang kelam dan tanpa mimpi.
Awung, lahir di pedalaman Kalimantan. Saat ini, ia tinggal menetap di Bali, bekerja sebagai penyuluh lapangan, yang tugasnya membantu teman-teman para pecandu narkoba yang masih aktif. Tugas mulia ini ia lakukan dengan menjelaskan kerugian dari kebiasaan buruk yang mematikan itu, dan memberikan motivasi kepada para pecandu untuk segera meninggalkan kebiasaannya. Selain itu, Awung juga aktif di BALI AA/NA (Alcoholic Anonymous/Narcotic Anonymous).
Di samping keaktifannya dalam kegiatan penyuluhan secara langsung, kegemaran Awung membaca buku telah membuatnya ingin menulis, dan terbitlah buku ini, yang diharapkan juga mampu membantu para pecandu narkoba untuk segera sembuh.