Lagi-lagi Rosid berantem sama Abah. Kali ini masalahnya cinta. Abah tidak mengizinkan Rosid memacari Delia karena beda agama. Padahal, setengah mati mereka saling mencintai. Duh, harus bagaimana menjelaskan perasaan mereka ke Abah? Sementara itu, Abah tetap tak mau tahu. Diam-diam Abah menyiapkan calon yang lebih yahud. Dia cantik, solihah, dan yang pasti seagama. Tapi, bagaimana caranya agar Rosid yang keras kepala itu mau nurut? Seperti biasa, Abah punya seribu cara untuk menundukkan kekeraskepalaan Rosid. Namun, tanpa Abah ketahui, diam-diam Rosid pun mengagumi pilihan Abah. Apakah itu berarti Rosid akan meninggalkan Delia? Bagaimana dengan Delia? Apakah dia siap berpisah dengan Rosid? [Mizan, Bentang, Pustaka, Novel, Memoar, Indonesia]
Beletristika i književnost