Kewirausahaan sosial adalah model bisnis yang populer di kaum muda yang berjiwa sosial dan ingin mandiri secara finansial. Bidang yang populer di antaranya adalah pendidikan, kesehatan, ekonomi hijau, disabilitas, pengentasan kemiskinan, gender, lingkungan.
Muhammadiyah adalah contoh kewirausahaan paling tua di Indonesia, yang sejak awal mengembangkan kewirausahaan sosial di Indonesia. Keuntungan dari rumah sakit, sekolah, dan bisnis lainnya digunakan untuk membiayai pesantren dan kegiatan sosial lainnya sehingga ada keberlanjutan secara mandiri.
Kadin Indonesia mendorong pengusaha Indonesia, termasuk kaum muda, untuk bergerak dan mengembangkan wirausaha sosial. Menjadi wirausaha sosial dapat menjadi pilihan karier dan bisnis yang menarik karena selain turut berkontribusi menangani tantangan-tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam masyarakat, menjadi wirausaha sosial akan menciptakan dampak melalui bisnis juga dapat berkontribusi pada keberlanjutan dan daya saing bisnis, mengingat saat ini masyarakat sudah lebih sadar akan nilaiย (value) sosial dan lingkungan dari produk dan jasa yang dikonsumsi.
Buku setebal 144 halaman yang ditulis M. Arsjad Rasjid P.M. (Ketua Umum Kadin 2021-2026) ini diberi pengantar oleh Buya Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022-2027).
TIM PENULIS: Azaki Khoirudin, Elliot Simangunsong, Fauzan Anwar Sandiah, Ghufron Mustaqim, Iwan Setiawan, Kusuma Arum, M. Abduh Zulfikar, Muhammad Amiruddin, Syauqi Soeratno. KONTRIBUTOR: Monica Balqis, Patricia Njoto, Rama Hidayat EDITOR: Chrisma A. Albandjar, Robert Adhi Ksp