Dengan santainya Mbak Nilam, tetangga sebelah rumah meletakkan bayinya di pangkuan suamiku. Mas Bayu pun tampak senang membopong bayi itu sambil tetap duduk.
тАЬBiar sama aku saja, Mbak,тАЭ ujarku sembari mengulurkan tangan berusaha mengambil bayi itu dari pangkuan Mas Bayu.
тАЬJangan! Kamu belum punya anak. Jadi belum punya pengalaman momong dedek bayi,тАЭ tolak Mbak Nilam sembari menepis tanganku, kemudian berlalu meninggalkan kami.
Deg.
Aku terperangah mendengar ucapan Mbak Nilam yang terasa menohok. Ada sesuatu yang menyeruak di dalam sana. Memang benar aku belum punya anak, tapi bukan berarti enggak bisa momong dedek bayi. Lagian, apa bedanya aku dan suamiku?
Sejenak, aku berusaha melupakan kata-kata Mbak Nilam yang membingungkan itu, lalu mengalihkan pandangan pada┬аMas Bayu dan bayi di pangkuannya.
Jika diperhatikan, suamiku tampak lihai menimang bayi itu. Seperti sudah terbiasa. Bayinya Mbak Nilam juga terlihat nyaman dalam dekapan Mas Bayu.
тАЬKamu kok lihatnya kayak gitu, Lin?тАЭ tanya Mas Bayu.
Aku terkesiap mendengar ucapan suamiku. Apa dia sadar aku tengah memperhatikannya?
тАЬEnggak kok, Mas,тАЭ sahutku sedikit kaget, тАЬ kamu kok pintar gendong bayinya, belajar di mana? ,тАЭ tambahku.
тАЬenggak belajar, naluri doang,тАЭ sahut Mas Bayu.
Sejenak, hening terjadi antara kami. Mas Bayu kembali mengalihkan pandangan pada bayi di pangkuannya. Dari binar matanya,┬аaku tahu kalau suamiku senang dengan aktivitas itu.┬а
Putriputri lahir di Kebumen 11 November 1992. Seorang ibu rumah tangga yang hobi membaca yang sedang belajar menulis dan langsung menulis novel online sejak tahun 2021
Latar belakang pendidikan yang tidak memadai, tak sedikit pun menyurutkan langkahnya untuk berkarya. Disela kesibukan mengurus dua anak, masih sempat menulis beberapa novel bergenre rumah tangga yang terbit di beberapa platform online.