Berwisata Alam di Taman Nasional
អំពីសៀវភៅអេឡិចត្រូនិកនេះ
Kami memberi apresiasi kepada penulis, Dr. Jatna Supriatna atas terbitnya Buku Berwisata Alam di Taman Nasional. Kita juga tidak usah meragukan mutu dari konten buku ini, mengingat pengalaman penulis sebagai pakar lingkungan selama lebih dari 40 tahun baik dari ilmu akademisnya, pengalaman lapangan dan pengalaman internasional.
Mari Elka Pangestu
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Saya sangat menyambut baik atas inisiatif saudara Jatna Supriatna dengan suka cita mau berbagi pengalaman-pengalamannya selama puluhan tahun bergelut di bidang konservasi baik di dalam dan di luar negeri dengan menuliskannya dalam buku ini. Buku “Berwisata Alam di Taman Nasional” merupakan upaya mengenalkan keindahan dan kekayaan ekosistem Taman Nasional di Indonesia yang tidak kalah dibandingkan taman nasional di luar negeri. Buku ini dapat menjadi informasi guna meningkatkan nilai jasa lingkungan yang telah ad adi Taman Nasional, seperti jasa tata air, keindahan alam, pelestarian keanekaragaman hayati, dan penyimpanan karbon
Wisata alam merupakan salah satu nilai ekonomi dari jasa lingkungan hutan yang potensinya sangat besar di negara kita dan ramah lingkungan. Semoga buku ini dapat meberikan khasanah Pustaka tentang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam dari kawasan hutan Indonesia.
Zulkifli Hasan
Menteri Kehutanan Republik Indonesia.
ការដាក់ផ្កាយ និងមតិវាយតម្លៃ
អំពីអ្នកនិពន្ធ
Jatna Supriatna, Ph.D. Setelah menyelesaikan program Master (1986) dan Doktor (1991) dari University of New Mexico, USA, ditambah dengan pre- dan postdoctoral di Columbia University New York, Jatna Supriatna bekerja sebagai Dosen di Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia sejak tahun 1983. Pernah menjadi Sekretaris Program Pascasarjana Biologi Konservasi dan Direktur Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi FMIPA UI. Pada tahun 2014 Beliau juga ditunjuk sebagai anggota tim Pengembangan FMIPA Universitas Indonesia.
Dia juga aktif menulis dan menjadi editor jurnal-jurnal internasional. Sejak tahun 1992 beliau menjadi kepala editor jurnal internasional Tropical Biodiversity, Chief Editor Asian Primate Journal (2008), Dewan Redaksi jurnal internasional Wildlife Policy and Law, Dewan Redaksi Tropical Conservation Science, Konsultan Editor Biosphere Conservation, dan Dewan Penasihat Earthwatch Institute (2002). Kemudian pada tahun 2014 ditunjuk sebagai Editor Asian Biodiversity Journal (Trapobonica).
Beliau juga terpilih sebagai Presiden Asosiasi Primatologist se-Asia Tenggara di tahun 2006, dan pada tahun 2007 beliau terpilih sebagai Co-Chairman IUCN-SSC PSG Asia Tenggara. Selain itu, Beliau juga aktif sebagai anggota beberapa organisasi internasional seperti IUCN-Wold Conservation of Protected Area, IUCN-Specialist Survival Commission-Primate Specialist Group, International Primatological Society, Society for Conservation Biologist dan banyak lagi lainnya. Pada tahun 1994-2010 menjadi Direktur dan kemudian Vice President Conservation International Indonesia Program.
Beberapa penghargaan internasional diraihnya, antara lain, dari Kerajaan Belanda “Golden Ark Awarad” tahun 1999 atas jasanya dalam bidang konservasi alam. Tahun 2010 mendapat penghargaan Terry McMannus Award dari Conservation Internasional Washington DC atas jasanya dalam bidang konservasi dan Bisnis. Smentara di dalam negeri, Jatna mendapat penghargaan berupa Habibie Award tahun 2009 dalam bidang Sains dan juga dari Achmad Bakrie Award untuk bidang yang sama pada tahun 2011. Saat ini penulis masih menjabat sebagai Kepala Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia sejak 2011, dan menjadi Co-Chairman Climate Change and Sustainability dari APRU (Association of Pacific Rim Universities) tahun 2012. Juga penulis menjabat sebagai wakil ketua Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan perdamaian berbagai kalangan bangsa Indonesia, terutama persatuan kalangan tri-sektor , yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Tahun 2013 terpilih menjadi Chairman United Nations Sustainable Development Solution Network (UN SDSN) Program Indonesia. Sejak tahun 2013, diangkat menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
Beliau telah menulis sembilan buku yang sebagian besar bertema lingkungan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Dua bukunya yang terkenal berjudul “Biologi Konservasi” (2007) dan “Menyelamatkan Alam Indonesia” (2009) yang menjadi best seller buku bertemakan lingkungan di Indonesia. Pada tahun 2009, bersama dengan Dr. Sharon Gursky menjadi penulis buku terbitan internasional berjudul “Indonesia Primates” yang dipublikasikan dari penerbit Springer, New York. Beliau juga telah menulis lebih dari 100 artikel ilmiah di berbagai jurnal internasional seperti Science, Nature, Conservation Biology, Primates, Evolution, dan Primate Conservation, Herpetologica.
