..... Sampai-sampai kamu disebut pelabuhan perahu limbungnya!”
“ Aku bukan pelabuhannya!”
“ Kenyataannya kamu menampung kekesalan hatinya. Kekecewan tentang cinta yang kandas . Lalu ... kamjadi apanya hayo ..? Tempat sampahnya ! Ya ... itu lebih tepat!”
Kurang ajar betul wajah di cermin itu! Aku dikatakannya tempat sampah?!
...................
Mengapa Hartini dikatakan tempat sampah? Benarkah Hartini adalah pelabuhanperahu limbung?
Ikuti ceritanya dalam Cerpen: Coklat ini untuk siapa? Serta kisah-kisah dalam cerpen lainnya
“Apapun yang terjadi, tolong jangan pergi,” ucap Adit suatu ketika dalam hati. Kemudian, akankah Adit benar-benar melepaskan atau lebih memilih untuk bertahan?