Ada banyak hal yang tak pernah kuceritakan kepadamu.
Perihal betapa sakitnya masa lalu yang pernah singgah di dada. Bukan karena apa-apa, bagiku, menceritakan masa lalu hanyalah akan membuatmu merasa aku masih berharap padanya. Padahal tidak.
Semenjak memilih untuk menjadi bagian dari hidupmu, aku sudah mengikhlaskan dia selamanya. Meski kami berakhir bukan karena ingin aku dan dia. Namun, ada hal yang tak dapat kami tembus.
Nanti aku akan menceritakan perihal itu kepadamu, nanti pasti akan kuceritakan. Kali ini aku hanya ingin meyakinkan kamu lagi, bahwa cinta kita memang tak pernah salah. Meski tak banyak orang yang bisa menjalani hubungan begini.
Namun, kepadamu, Wulan Sari, aku telah jatuh hati sedalam ini. Dan, aku ingin kamu menjaga hatiku yang jatuh agar tumbuh dan utuh bersama hatimu.
“Bagaimana mungkin kamu bisa menyebutnya cinta, sementara kalian belum pernah bertemu?” pertanyaan itu memang tak bisa kujawab kepada teman-temanku.
Namun, tahukah kamu, sungguh aku ingin meneriakan ke telinga mereka.
“Kalian terlalu sempit mengartikan cinta!” Mereka terlalu sempit mengartikan apa yang kita rasakan.
Sebuah Novel karya Boy Candra yang di terbitkan oleh MediaKita