Berbagai rangkaian elektronika dalam buku ini, semuanya sudah dicoba, dibuar, dan diuji unjuk-kerjanya di workshop penulis. Buku ini, bukanlah bukur teori, melainkan buku yang 'bercerita tentang elektronika', yang sebagian besar merupakan hasil experimen. Karenanya, pembaca tidak akan menemukan rumus-rumus yang rumit. Sebaliknya, akan ditemukan gambar rangkaian elektronika, foto, gambar ilustrasi, bahasan, penjelasan, tabel, nomogram, cara pembuatan. bahasan laporan unjuk-kerja, atau keterangan ringkas lainnya. Karenanya, buku sangat cocok untuk mereka yang ingin belajar elektronika, tetapi tidak mengyukai rumus atau perhitungan yang rumit.
Para siswa, mahasiswa, mereka yang tinggal dan bertugas jauh di pedalaman atau daerah terpencil, para pendengar gelombang pendek (SWL), anggota amatir radio, anggota KRAP (CB-er), anggota militer atau polisi, hobies, serta teknisi radio atau teknisi komunikasi radio; bisa menggunakan buku ini sebagai pedoman untuk membuat sendiri berbagai perangkat radio dan kelengkapannya.
Bram Palgunadi, lahir di Yogyakarta, pada tahun 1952. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Desain Produk, Departemen Seni Rupa, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung (sekarang sudah berubah menjadi Program Studi Desain Produk, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung), pada tahun 1984.
Beberapa saat sebelum lulus dan setelah menyelesaikan studinya, ia bekerja sebagai desainer produk pada Divisi Teknik, Unit Penelitian & Pengembangan (R&D), PT Radio Frequency Communication (PT RFC) di Bandung, selama 12 tahun. Sejak tahun 1996 sampai sekarang, ia mengajar pada Program Studi Desain Produk, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Nasional, Bandung. Selain itu, sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2007, ia juga mengajar pada Program Studi Desain Produk, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Di kedua lembaga pendidikan tersebut, ia mengajar mata kuliah perencanaan (desain) produk yang berbasis teknologi dan sains.
Sejak masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Salatiga, yakni sejak tahun 1965, ia sudah tertarik dengan elektronik, khususnya teknologi komunikasi radio. Untuk itu, ia belajar sendiri sambil berguru kepada Bapak Suwarsa Sasraprawira, seorang pegawai pada kantor Brigade Planologi (sebutannya kemudian berubah menjadi Biro Perencanaan), Perum Perhutani Unit I, Jateng, yang juga menyenangi dan mempunyai hobi elektronik. Secara kebetulan, tempat tinggalnya berdekatan dan berada dalam satu kompleks perumahan yang sama. Pada masa inilah boleh dikatakan mulai tumbuh hobi elektroniknya, yang nantinya ternyata membawanya terjun ke industri telekomunikasi. Selain itu, pada masa ini pula tumbuh kesenangannya membuat sendiri berbagai perangkat elektronik.
Semasa menempuh Sekolah Menengah Atas (SMA), ia pindah ke Kota Semarang. Di kota inilah, ia bersahabat dengan sejumlah besar remaja sebaya, yang sebagian besar dari mereka adalah penggemar elektronik dan awak ‘stasiun pemancar gelap’ (pirate radio station), yang pada masa itu menjamur dan melakukan kegiatannya memancar secara gelap (ilegal) di sekitar ban radio gelombang 100 meter. Selama masa itu, ia juga berkenalan dengan para anggota amatir radio yang membawanya bergabung dengan ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) Lokal Semarang, sejak tahun 1968. Di kota ini, ia berguru kepada Bapak M. Anang Djahari almarhum, yang bertanda-panggil YB2AG, dan saat itu menjadi Ketua ORARI Lokal Semarang. Atas bimbingannya, akhirnya ia menguasai berbagai pengetahuan yang berkaitan erat dengan teknologi radio, amatir radio, dan berbagai seluk beluknya. Pada saat awal menjadi anggota ORARI, ia mendapatkan tanda panggil (call sign) YD2GG. Beberapa tahun kemudian, ia naik tingkat menjadi YC2GG, dan akhirnya menjadi YB2GG. Pada tahun 1972, ia meneruskan pendidikannya di Fakultas Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada (UGM),Yogyakarta. Namun, pada tahun 1974 ia memutuskan untuk pindah ke Institut Teknologi Bandung (ITB), sesuai dengan keinginannya.
Hobi dan pengetahuan elektroniknya, bersama dengan pengetahuannya tentang desain produk, kemudian membawanya bergabung menjadi staf perencana pada perusahaan telekomunikasi PT Radio Frequency Communication (PT RFC), di Kota Bandung. Boleh dikatakan sebagian besar pengetahuannya tentang teknologi dan sistem komunikasi radio, telepon, antena, sistem kendali, peralatan khusus, peralatan perantara (interface), peralatan gelombang mikro (micro wave), peralatan satelit, dan peralatan stasiun bumi didapatkannya selama bekerja di perusahaan telekomunikasi ini. Pengalamannya bekerja di perusahaan inilah yang akhirnya secara nyata memberikannya bekal luar biasa, berupa berbagai pengetahuan, wawasan, dan teknologi telekomunikasi radio; serta proses perencanaan, manajemen, dan pabrikasi berbagai produk dan sistem, yang sebagian lalu dituliskannya menjadi buku. Di luar kegiatannya mengajar, ia mengelola sebuah studio, workshop, dan laboratorium kecil milik pribadi di tempat tinggalnya. Di tempat inilah, berbagai percobaan dilaksanakan, termasuk mendisain dan membuat berbagai peralatan elektronika, peralatan khusus, dan antena, untuk memenuhi keperluan telekomunikasi radio terestrial.