Buku ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan dasar-dasar fenomenologi yang menarik ini, dimulai dengan perbedaan yang jelas antara gagasan lokalitas, lambang fisika klasik, dan perilaku luar biasa non-lokalitas kuantum. Dalam fisika klasik, interaksi antar objek terjadi secara langsung, dalam batas-batas ruang dan waktu: sebuah pendekatan yang secara ketat menghormati prinsip pemisahan. Dalam konteks ini, tindakan apa pun harus dilakukan melalui beberapa jenis media atau melalui interaksi yang terukur. Namun, mekanika kuantum, yang didasarkan pada konsep probabilistik, mendobrak batas-batas ini dengan menunjukkan bagaimana partikel-partikel, setelah berkorelasi, dapat saling memengaruhi satu sama lain dengan cara-cara yang menentang pemisahan ruang.
Pada bagian kedua, buku ini mengeksplorasi bukti teoretis dan eksperimental untuk non-lokalitas, melalui eksperimen Alain Aspect dan uji Bell, yang sangat penting dalam membuktikan bahwa prediksi kuantum itu nyata dan dapat diverifikasi. Eksperimen-eksperimen ini merupakan tonggak sejarah dalam pergeseran paradigma dari alam semesta deterministik ke alam semesta probabilistik, di mana partikel-partikel, pada jarak yang tak terukur, berbagi ikatan yang lebih dalam, tahan api terhadap tuntutan determinisme klasik.
Implikasi mendasar dari pendekatan ini ada dua. Di satu sisi, ada kemungkinan untuk memikirkan kembali konsep realitas, di mana pemisahan tidak lagi menjadi kendala yang tidak dapat diatasi. Di sisi lain, ada peluang untuk menafsirkan fenomena yang berada di antara ilmu pengetahuan yang diakui dan pinggiran paranormal. Banyak ilmuwan terkenal, seperti Dean Radin, psikolog dan peneliti kesadaran, menyatakan bahwa non-lokalitas dapat menjelaskan pengalaman seperti telepati, kewaskitaan, atau bahkan persepsi ekstra-inderawi, contoh-contoh bergengsi dari tema-tema lama yang terkait dengan paranormal.
Hubungan budaya dan teoretis antara fisika kuantum dan paranormal juga berakar dari tokoh-tokoh seperti Erwin Schrödinger. Dengan paradoks kucingnya yang terkenal, Schrödinger tidak hanya mengusulkan eksperimen pemikiran yang menantang logika klasik tentang keserentakan keadaan, tetapi juga membawa komunitas ilmiah lebih dekat, meskipun ironisnya, pada konsep-konsep yang biasanya berada di luar batas-batas ortodoksi ilmiah. Hal ini memunculkan bidang yang cair dan diperdebatkan, sebuah jembatan kontroversial antara teori-teori ilmiah dan kepercayaan yang sangat populer. Buku ini mengupas tuntas semua kemungkinan hubungan yang ada. Sebagai kesimpulan, teks ini memandu pembaca di sepanjang jalan yang, sambil mengungkapkan bagian yang belum dijelajahi dari alam semesta kuantum, menelusuri kembali jalur pertanyaan ontologis dan filosofis tentang hakikat realitas dan kesadaran. Ini adalah narasi yang bertujuan untuk menyatukan sains dan tradisi, pengalaman manusia dan matematika teoretis, dengan harapan menciptakan kanvas intelektual yang mengeksplorasi tanpa mengurangi potensi pikiran manusia dan realitas di mana ia beroperasi.
Bruno Del Medico, blogger, penulis, penerbit, mengkhususkan diri dalam penyebaran topik-topik yang berkaitan dengan isu-isu sosial terkini dan batas-batas baru ilmu pengetahuan. Dia adalah penulis banyak publikasi, termasuk seri yang berspesialisasi dalam fisika kuantum dan metafisika.