Dhillah Afdhal
- Flag inappropriate
- Show review history
Pusing. Banyak POV. Karakter tiap tokoh diceritakan ada keunikan sendiri. Tapi saat menelisik POV mereka -cewek anggun, cowok cool, cewek tomboy, dan cowok childish-, anehnya pengambaran pemikiran dan bahasanya plek ketiplek sama. Padahal basic pendidikan dan hobi ditekankan berbeda, yang tentunya mempengaruhi pola pikir dan dialog mereka. Jadinya bingung dan kudu inget sejak awal, ini siapa dan sedang dialog dengan siapa. Saran, akan lebih baik dibuat POV sebagai Orang Ketiga (Author POV). *saat ini masih baca Bab 3, dan sudah ketemu 4 POV. Kaget begitu ada POV ke-5.
11 people found this review helpful
annisa m zahro
- Flag inappropriate
- Show review history
Yang lagi cari bacaan ringan no menye2, i recommend this book. Gw mulai baca malam, paginya dah rebes, selesai. Page turner juga sih imho. Konfliknya gak terlalu banyak dan gak berat. Tapi ya jangan sampe deh kejadian di kehidupan gw, wakakak. Ada 5 pov yang dipakai penulis, dari sisi Laili, Andra, Ucup, Nyokapnya Andra, dan Pepey. Karakter masing2 tokoh menurut gw kurang kuat, tapi kalian tetap bisa tau siapa yang lagi cerita dari awal pergantian tokoh. Ada beberapa yang ujug2 dimention di tengah2 cerita tanpa diceritakan/disebutkan di awal, tapi penulis kakyaknya emang sengaja ya, karena dia sebutin juga hal ini. Gw sih enjoy2 aja, gak ganggu cerita soalnya, hehe. Overall, gw menikmati karya Ifa Avianty ini. Ceritanya ngalir. Buat gw yang gak terlalu suka sama setting tempat yang terlalu detail, ini oke bgt, hahaha..
1 person found this review helpful
Arifita Priscilia
Bahasanya ringan, segar, dan menghibur karena kelucuan tokoh2nya. Namun berisi banyak pelajaran ttg rumah tangga yg bisa dijadikan referensi. Cocok untuk pembaca dewasa yang tidak suka bacaan berat. Kalau sedikit diperpanjang di bagian akhir, akan lebih bagus.
4 people found this review helpful