Bunga Tabur Terakhir

· Galangpress Publisher
4,3
3 avaliações
E-book
156
Páginas
As notas e avaliações não são verificadas Saiba mais

Sobre este e-book

Sejarah kelabu seputar peristiwa G30S, tidak hanya sejarahnya saja yang kelabu, namun masih banyak sisi kelabu yang belum diangkat untuk menjadi referensi masyarakat umum. Melalui pengamatan dan pengalaman secara langsung, serta investigasi terhadap para korban atau sanak-saudara korban kekerasan. GM Sudarta, sang karikaturis ulung ini berusaha ‘merekontruksi’ peristiwa berdarah tersebut dalam bentuk kumpulan cerpen yang berjudul Bunga Tabur Terakhir. Seorang GM Sudarta piawai meracik kata-kata.

Dengan penuh penghayatan, ia membawa pembaca serasa melihat nyata peristiwa itu di depan matanya. Seperti dikisahkan dalam cerpen berjudul Sum. Bagaimana seorang gadis bernama Sum, si Kembang Desa menjadi korban si Lurah bertubuh tambun dan berperut buncit. Dengan segenap kelicikannya, si Lurah membuat daftar bahwa ayah Sum tersangkut G30S. Tak ada pilihan lain bagi Sum, mau tak mau ia harus menuruti kemauan si Lurah. Sum sekedar menjadi korban kebejadan manusia, bukan lantaran dirinya komunis. Kemudian lewat cerpen berjudul Yomodipati, Dewa Penyabut Nyawa, GM Sudarta berhasil merekontruksi aksi dan cara penyidukan. Warga diciduk bukan karena dia itu selalu anggota partai terlarang, namun terkadang lebih karena perasaan iri, ingin mendapatkan harta-bendanya, mengawini istrinya, menebaarkan hawa nafsunya, atau sebab lain yang tak ada sangkut pautnya dengan ajaran komunis. Para eksekutor itu menggenggam buku yang berisi daftar nama-nama yang harus diciduk, tak diketahui siapa yang membuat dan dari mana daftar itu berasal.

Kengerian, bahkan dendam memang terbangun setelah membaca kumpulan cerpen Bunga Tabur Terakhir karya GM Sudarta yang selama ini dikenal menorehkan gambar bermuatan syarat kritik sosial ini. Mengaduk-aduk peristiwa traumatis, bukanlah alasan utama GM Sudarta dalam menyusun cerpen ini, namun justru sebaliknya, pembaca diberi pencerahan akan sebuah rekonstruksi kebenaran terhadap peristiwa kelabu yang pernah terjadi di negeri ini yang sampai sekarang belum tersibak atau sengaja dibuat tabu oleh pihak tertentu.

Melalui kumpulan cerpen karya GM Sudarta atau yang tenar disebut Oom Pasikom ini, sangat dimungkinkan, pembaca pun akan membuat rekonstruksi sendiri dari apa yang dilihat, dibaca, dan didengar dari seputar sejarah kelam itu. Sebuah rekonstruksi yang lebih manusiawi dan berkeadilan berdasarkan kenyataan yang terjadi. Buku terbitan Galangpress (Galangpress Group).

Selamat membaca.

Classificações e resenhas

4,3
3 avaliações

Avaliar este e-book

Diga o que você achou

Informações de leitura

Smartphones e tablets
Instale o app Google Play Livros para Android e iPad/iPhone. Ele sincroniza automaticamente com sua conta e permite ler on-line ou off-line, o que você preferir.
Laptops e computadores
Você pode ouvir audiolivros comprados no Google Play usando o navegador da Web do seu computador.
eReaders e outros dispositivos
Para ler em dispositivos de e-ink como os e-readers Kobo, é necessário fazer o download e transferir um arquivo para o aparelho. Siga as instruções detalhadas da Central de Ajuda se quiser transferir arquivos para os e-readers compatíveis.