CANDIDE

Β· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
5.0
αž€αžΆαžšαžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒ 1
αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž…
216
αž‘αŸ†αž–αŸαžš
αž€αžΆαžšαžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒ αž“αž·αž„αž˜αžαž·αžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒαž˜αž·αž“αžαŸ’αžšαžΌαžœαž”αžΆαž“αž•αŸ’αž‘αŸ€αž„αž•αŸ’αž‘αžΆαžαŸ‹αž‘αŸ αžŸαŸ’αžœαŸ‚αž„αž™αž›αŸ‹αž”αž“αŸ’αžαŸ‚αž˜

αž’αŸ†αž–αžΈαžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αž“αŸαŸ‡

Sesuai dengan judulnya, dongeng Voltaire ini menceritakan pengalaman Candide setelah diusir dari Istana Baron Thunder-ten-Tronckh, tempat nyaman masa kecil, di mana ia mendapat pendidikan dari guru filsafat Pangloss. Ia diusir gara-gara hal sepele saja, yaitu karena ia berani mencium CunΓ©gonde, putri sang Baron. Candide yang lugu dan polos sesuai dengan namanya, sangat penurut dan menyerap ajaran gurunya yang fanatic secara membabi buta: bahwa semuanya terbaik dalam dunia terbaik yang mungkin diciptakan. Ia berpetualang dari satu negeri ke negeri lain dan mengalami berbagai masalah:Β  direkrut menjadi tentara Bulgaria dan dipaksa berperang menyaksikan pembantaian manusia, dan kemudian di negeri Belanda melihat berbagai bentuk kemunafikan manusia. Dalam perjalanan ia bertemu lagi dengan Pangloss, yang bertampang mengerikan karena menjadi korban penyakit kotor. Gurunya menceritakan bahwa keluarga sang Baron porak-poranda: baron dan istri serta putranya dibunuh, dan CunΓ©gonde juga diperkosa dan dibunuh.Dalam kisah selanjutya, tokoh-tokoh itu dipertemukan dan kemudian dipisahkan lagi dalam kondisi yang tidak menggembirakan karena mengalami berbagai bencana.Terkadang masuk tokoh-tokoh baru yang membawa pikiran yang bertolak belakang, misalnya tokoh Martin. Ia berpendapat bahwa di dunia ini segalanya jelek, demikian juga si Nenek yang melayani CunΓ©gonde. Jadi berlawanan dengan Pangloss yang, di tengah bencana yang paling mengerikan, tetap berpendapat bahwa semuanya baik di dunia terbaik yang mungkin diciptakan. Bentuk dongeng memungkinkan sang pengarang untuk membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sebetulnya Voltaire, sebagai salah seorang pengarang terbesar Prancis pada abad ke-18, telah menulis banyak karya drama dan karya ilmiah. Dongeng-dongeng seperti Candide, Si Lugu, dan Suratan Takdir ditulisnya pada masa tua untuk menghibur teman-temannya dalam pertemuan silaturahmi. Namun justru dongengnyalah yang hidup sampai sekarang, bahkan Candide misalnya, telah difilmkan. Jika dibaca secara sepintas lalu, Candide hanyalah dongeng petualangan biasa. Namun jika disimak secara mendalam, kisah ini penuh renungan filsafat dan kritik Voltaire tentang perilaku dan kondisi manusia sepanjang zaman.

αž€αžΆαžšαžŠαžΆαž€αŸ‹αž•αŸ’αž€αžΆαž™ αž“αž·αž„αž˜αžαž·αžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒ

5.0
αž€αžΆαžšαžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒ 1

αž’αŸ†αž–αžΈβ€‹αž’αŸ’αž“αž€αž“αž·αž–αž“αŸ’αž’

Β 

Voltaire, nama samaran dari Francois-Marie Arouet, yang lahir tanggal 21 November 1694 di Paris dan meninggal 30 Mei 1778 di Paris, merupakan salah seorang pengarang Perancis terkenal abad ke-18, di samping Montesquieu dan Rousseau. Ia dikenal sebagai seorang pemikir, ahli filsafat, penulis karya sastra, dan seseorang yang benci akan kezaliman, kefanatikan, dan kekejaman. Ia mencintai dan memperjuangkan keadilan, baik dalam karya-karyanya maupun dalam kehidupan nyata.

Voltaire dididik oleh seorang Jesuit di College of Louis-le Grand, dan sempat mempelajari mengenai hukum sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menjadi penulis. Ia pernah dipenjara di Bastille untuk beberapa saat, lalu dibuang ke Inggris, tempat ia memperdalam minatnya terhadap filsafat.

Di antara karya-karyanya yang bernilai tinggi, anehnya justru dongeng-dongenglah yang sampai kini masih tetap dibicarakan orang. Salah satu di antaranya ialah Candide, sebuah sindiran mengenai optimisme filsafat dan dongeng-dongeng lucu yang menggambarkan pikiran-pikirannya dalam bentuk yang menarik dan lucu.

Cerita-ceritanya yang terkenal antara lain Les Voyages du Baron de Gaugan (1739), Zadig (1747), Candide (1759), La Princesse de Babylone (1768), dan lain-lain. Karya sejarahnya antara lain Histoire de Charles XII (1731), Le Siecle de Louis XIV (1751), Precis du Siecle de Louis XV (1768), dan lain-lain. Karya filsafatnya antara lain Lettres Philosophiques (1734), Elements de la philosophie de Newton (1738), Philosophie de l’historie (1765). Naskah drama: Zaire (1732), Alzire (1736), Merope (1743).

αžœαžΆαž™αžαž˜αŸ’αž›αŸƒαžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αž“αŸαŸ‡

αž”αŸ’αžšαžΆαž”αŸ‹αž™αžΎαž„αž’αŸ†αž–αžΈαž€αžΆαžšαž™αž›αŸ‹αžƒαžΎαž‰αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ”

αž’αžΆαž“β€‹αž–αŸαžαŸŒαž˜αžΆαž“

αž‘αžΌαžšαžŸαž–αŸ’αž‘αž†αŸ’αž›αžΆαžαžœαŸƒ αž“αž·αž„β€‹αžαŸαž”αŸ’αž›αŸαž
αžŠαŸ†αž‘αžΎαž„αž€αž˜αŸ’αž˜αžœαž·αž’αžΈ Google Play Books αžŸαž˜αŸ’αžšαžΆαž”αŸ‹ Android αž“αž·αž„ iPad/iPhone αŸ” αžœαžΆβ€‹αž’αŸ’αžœαžΎαžŸαž˜αž€αžΆαž›αž€αž˜αŸ’αž˜β€‹αžŠαŸ„αž™αžŸαŸ’αžœαŸαž™αž”αŸ’αžšαžœαžαŸ’αžαž·αž‡αžΆαž˜αž½αž™β€‹αž‚αžŽαž“αžΈβ€‹αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€β€‹ αž“αž·αž„β€‹αž’αž“αž»αž‰αŸ’αž‰αžΆαžαž±αŸ’αž™β€‹αž’αŸ’αž“αž€αž’αžΆαž“αž–αŸαž›β€‹αž˜αžΆαž“αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αž αž¬αž‚αŸ’αž˜αžΆαž“β€‹αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αžβ€‹αž“αŸ…αž‚αŸ’αžšαž”αŸ‹αž‘αžΈαž€αž“αŸ’αž›αŸ‚αž„αŸ”
αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžšβ€‹αž™αž½αžšαžŠαŸƒ αž“αž·αž„αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžš
αž’αŸ’αž“αž€αž’αžΆαž…αžŸαŸ’αžŠαžΆαž”αŸ‹αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…αž‡αžΆαžŸαŸ†αž‘αŸαž„αžŠαŸ‚αž›αž”αžΆαž“αž‘αž·αž‰αž“αŸ…αž€αŸ’αž“αž»αž„ Google Play αžŠαŸ„αž™αž”αŸ’αžšαžΎαž€αž˜αŸ’αž˜αžœαž·αž’αžΈαžšαž»αž€αžšαž€αžαžΆαž˜αž’αŸŠαžΈαž“αž’αžΊαžŽαž·αžαž€αŸ’αž“αž»αž„αž€αž»αŸ†αž–αŸ’αž™αžΌαž‘αŸαžšαžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ”
eReaders αž“αž·αž„β€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸβ€‹αž•αŸ’αžŸαŸαž„β€‹αž‘αŸ€αž
αžŠαžΎαž˜αŸ’αž”αžΈαž’αžΆαž“αž“αŸ…αž›αžΎβ€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸ e-ink αžŠαžΌαž…αž‡αžΆβ€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸαž’αžΆαž“β€‹αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€ Kobo αž’αŸ’αž“αž€αž“αžΉαž„αžαŸ’αžšαžΌαžœβ€‹αž‘αžΆαž‰αž™αž€β€‹αž―αž€αžŸαžΆαžš αž αžΎαž™β€‹αž•αŸ’αž‘αŸαžšαžœαžΆαž‘αŸ…β€‹αž§αž”αž€αžšαžŽαŸβ€‹αžšαž”αžŸαŸ‹αž’αŸ’αž“αž€αŸ” αžŸαžΌαž˜αž’αž“αž»αžœαžαŸ’αžαžαžΆαž˜β€‹αž€αžΆαžšαžŽαŸ‚αž“αžΆαŸ†αž›αž˜αŸ’αž’αž·αžαžšαž”αžŸαŸ‹αž˜αž‡αŸ’αžˆαž˜αžŽαŸ’αžŒαž›αž‡αŸ†αž“αž½αž™ αžŠαžΎαž˜αŸ’αž”αžΈαž•αŸ’αž‘αŸαžšαž―αž€αžŸαžΆαžšβ€‹αž‘αŸ…αž§αž”αž€αžšαžŽαŸαž’αžΆαž“αžŸαŸ€αžœαž—αŸ…β€‹αž’αŸαž‘αž·αž…αžαŸ’αžšαžΌαž“αž·αž€αžŠαŸ‚αž›αžŸαŸ’αž‚αžΆαž›αŸ‹αŸ”