CERMIN PAILUL: Cerita Bijak Segala Waktu
معلومات عن هذا الكتاب الإلكتروني
Gabah padi itu harus ditampi dulu, Kang, agar gabah gabug terbuang, dibakar lumat di pembakaran sekam! Demikian juga, kita itu gabah padi. Kalau tidak berisi, kita akan terbuang melayang dan terpanggang dalam perapian.
Sedang gabah berisi juga harus memperbarui diri. Semua sifat lama yang dimiliki harus dimatikan. Kegagahannya harus dilumatkan, kemolekanya harus dikuburkan, keindahan tubuhnya harus dimusnahkan, bahkan kekuningemasannya juga harus dimatipudarkan dalam kubur tanah lupur! Gabah padi harus mati menyerahkan semua hak pribadi! Barulah gabah itu akan hidup baru, tubuh dan menghasilkan buliran-buliran gabah yang menyenangkan sang empunya.
Begitu salah satu cara yang ditawarkan Pailul dalam mengatasai permasalahan keseharian. Dan dalam buku ini terdapat puluhan cara yang ditebarkan! Segera temukan, di dalamnya!
التقييمات والتعليقات
نبذة عن المؤلف
Imanuel Tri lahir di Jepara. Ia bersekolah SD hingga SMP di Jepara. Sedangkan sekolah guru ditempuhnya di Semarang. Sejak lulus dari pendidikan guru, ia menetap di Semarang sebagai guru.
Guru berkacamata minus ini menulis puisi dan cerpen sejak masih di bangku SMP. Semenjak menjadi guru, selain menulis puisi dan cerpen, ia juga banyak menulis artikel pendidikan yang tersebar di berbagai media. Beberapa buku yang ditulis dan sudah beredar yaitu Bahasa Kita Bahasa Indonesia-Esis Tahun 2004, Remen Bahasa Jawa-Erlangga Tahun 2006, Buku Teks Tematik SLB C Tahun 2009, Buku Kumpulan Puisi Semua Ada Diterbitkan Depdiknas Direktorat Pembinaan TK-SD Tahun 2008, Buku Cernak Kancil Sudah Kalah Diterbitkan Depdiknas Tahun 2009, Kumpulan Puisi Nyanyian Sapu Lidi Diterbitkan Bimantara Alugoda Sejahtera Tahun 2012, dan masih ada lagi beberapa buku bacaan dan pelajaran untuk anak pendidikan dasar.
Anak desa yang menjadi guru di kota ini pernah memenangi berbagai lomba menulis seperti, Lomba Esai Sastra Nasioal – Pusat Bahasa tahun 1995, Lomba Artikel Gerakan Disiplin Nasional tahun 1995, Festival Mendongeng tahun 1995, Lomba Penulisan Cerpen Anak, Sayembara Penulisan Buku Pengayaan Pusbuk tahun 2007, Sayembara Penulisan Naskah Bacaan Siswa tahun 2008 dan tahun 2009.
Selain mendidik dan menulis, ia juga sering memberikan pelatihan pembelajaran bagi guru baik yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan maupun kegiatan sejenis yang dilaksanakan secara mandiri.
Kini, ia bersama kekasih dan ketiga anak mereka tinggal di bumi indah Klipang Alam Permai, sebuah perkampungan syahdu di pojok Kota Semarang.
