Terkait pemetaan aktor, buku ini membahas dua gagasan utama: pertama, terbentuknya Jaringan Damai Papua (JDP), munculnya kelompok muda dan diaspora Papua di luar negeri sebagai aktor baru di dalam konteks dinamika Papua. Aktor-aktor lainnya adalah Pemerintah/Pemda, Organisasi Papua Merdeka (OPM), Presidium Dewan Papua (PDP), Dewan Adat Papua (DAP), Gereja, LSM, dan kepala suku.
Peran JDP sebagai aktor baru adalah merawat jaringan dan menjadi fasilitator dialog untuk Papua. Di sisi lain, kelompok muda dan diaspora yang belum dianalisis di dalam PRM sebelumnya, saat ini semakin terkonsolidasi dengan baik. Selain, mereka memiliki pengaruh yang relatif signifikan terkait dinamika sosial politik di Tanah Papua dan di forum global. Pada saat ini, kelompok muda dan diaspora Papua telah mendapatkan pengakuan dari komunitas global, terutama Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berbasis di kawasan Pasifik Selatan.
Kedua, dialog diterima sebagai konsep penyelesaian persoalan Papua secara demokratis dan bermartabat. Dialog yang sempat tabu untuk dibicarakan, saat ini mendapatkan penerimaan dan telah didiskusikan oleh berbagai pihak yang dalam rangka penanganan isu Papua.
Di dalam PRM, dialog ditempatkan sebagai sebuah solusi yang secara khusus digunakan untuk menyelesaikan persoalan sejarah (re)integrasi, status politik, dan identitas politik. Di dalam buku Updating PRM ini, dialog menjadi pilihan paling rasional untuk seluruh pihak yang ingin menyelesaikan akar masalah dan/atau sumber konflik Papua.