Di dalam premisnya yang sederhana, Cannery Row memiliki kisah memukau tentang kemanusiaan dan kebaikan. John Steinbeck meramu semuanya secara realistis, imajinatif, menggabungkan antara humor, simpati, dan nilai-nilai yang humanis. Berkat kemahirannya itu, John Steinbeck meraih Nobel Sastra di tahun 1962.
Inilah karya John Steinbeck yang paling berpengaruh. Bahkan, Ocean View Avenue-tempat yang dijadikan lokasi novel ini-mengubah namanya menjadi Cannery Row sebagai penghormatan untuk buku ini. Dan, ketika diterjemahkan oleh Eka Kurniawan-sastrawan Indonesia pertama yang meraih nominasi di Man Booker Prize International-Cannery Row, tak pelak lagi, menjadi bacaan yang kaya serta penuh makna. Sebab, seperti kotanya sendiri, Cannery Row dipenuhi kebisingan, kebusukan, cahaya, nada, puisi, nostalgia, dan mimpi.
[Mizan, Bentang Pustaka, Pengangguran, USA, Indonesia]
John Steinbeck adalah salah satu penulis yang paling dihormati di Amerika Serikat. Karya-karyanya seperti The Grapes of Wrath dan East of Eden telah difilmkan dan meraih penghargaan di Academy Awards (Oscar). Karya-karya lainnya yang tak kalah terkenal adalah Cannery Row dan lanjutannya Sweet Thursday. Pada tahun 1962, John Steinbeck meraih penghargaan Nobel di bidang Sastra.