“Karena kau butuh pemandu wisata?”
Jawabanku menghasilkan tawa pelan wanita itu. “Oh, aku tidak setolol itu, Zack. Aku memilih untuk duduk di dekatmu karena jika kau adalah pria yang menurutku baik, aku berencana memintamu untuk berpura-pura menjadi kekasihku malam ini.”
Wanita itu menatapku lurus-lurus. Aku tahu kalau dia sebenarnya sangat malu, tapi harga diri wanita itu menahannya untuk tidak menunjukkannya. Dia memang meminta, tapi dia tidak sedang memohon. Dia menungguku merespon, mengatakan sesuatu. Jawabannya sangatlah mudah, aku sudah menyukai wanita ini sejak pertama kali melihatnya. Jadi aku berkata padanya, “Well, Ruby, mungkin sebaiknya kau memberitahuku apa saja yang diketahui oleh kakakmu itu tentang aku, jadi kita tidak akan membuat kesalahan nantinya.”
Aku senang melihat wanita itu mendesah lega. Lalu yang mengejutkanku, wanita itu mencondongkan tubuhnya dan menciumku pelan di pipi. Itu hanya sentuhan sederhana tapi membuat tubuhku berdesir dengan hebat. Sial!