Pengobatan utama penyakit Parkinson dapat dilakukan melalui pengobatan medis (terapi farmakologis), terapi nonfarmakologis, dan beberapa prosedur lain sesuai aturan medis. Bagaimana berbagai terapi ini dilakukan? Bagaimana perjalanan penyakit Parkinson? Apa saja gejala dari penyakit Parkinson? Bagaimana cara beradaptasi terhadap penyakit Parkinson? Buku ini adalah jawabannya. Buku ini merupakan panduan yang tepat bagi para tenaga medis, mahasiswa PPDS, pasien, dan masyarakat umum yang memerlukan pengetahuan lebih mendalam tentang penyakit Parkinson. Selamat membaca dan mari kita semua melawan Parkinson dengan modal pengetahuan yang tepat.
Dokter Catur Ari Setianto, SpN.(K) adalah staf pengajar di Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Saat ini, beliau aktif menjadi anggota komisi kurikulum Kolegium Neurologi Indonesia. Sejak awal menjadi dosen, dr. Catur selalu aktif melakukan tri darma pendidikan. Di bidang pendidikan dan penelitian, dr. Catur aktif bersama para residen dan mahasiswa melakukan penelitian di bidang neurologi. Salah satunya berjudul “Fatality Case in a Tuberculous Meningoencephalitis Patient Coinfected with Covid-19” yang dimuat di jurnal infeksi internasional pada bulan Januari 2022 serta di bidang pengabdian masyarakat adalah rutin melakukan edukasi masyarakat di bidang neurorestorasi seperti melakukan edukasi strok yang dilakukan setiap tahun di setiap hari strok sedunia yang jatuh di tanggal 29 Oktober dengan tema yang selalu berbeda-beda yang bertujuan menurunkan angka kejadian strok, serta di bidang neurorestorasi gangguan gerak aktif mengadakan workshop pemulihan mobilitas pada pasien Parkinson agar kualitas hidup penderitanya semakin meningkat. Di bidang pengabdian masyarakat yang paling berkesan adalah dr. Catur ikut serta dalam penelitian mengenai pemberian plasma konvalesen pada pasien Covid-19 di mana dr. Catur juga turut menyumbangkan plasmanya yang digunakan sebagai bahan penelitian dan sebagai bahan vaksin juga.
Dokter Eko Arisetijono, Sp.S.(K) menempuh pendidikan S1-nya di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dan lulus pada tahun 1994. Sementara itu, pendidikan S2-nya ditempuh di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Dokter Eko berhasil meraih predikat sebagai konsultan dengan menempuh pendidikan di Kolegium Neurologi Indonesia dengan bidang spesialisasi neurovaskular.
Dessika Rahmawati, SpN.(K)M.Biomed. menyelesaikan studi S1-nya di Fakultas Kedokteran Brawijaya Malang dan lulus pada tahun 2008. Setelah itu, beliau melanjutkan studi S2-nya dengan bidang profesi dokter spesialis neurologi di almamater yang sama dan lulus pada tahun 2014. Pada waktu yang hampir bersamaan, beliau juga menempuh bidang Ilmu Biomedik di Universitas Brawijaya Malang yang lulus pada tahun 2014.
Dokter Zamroni Afif, SpN.(K) M.Biomed. merupakan dokter spesialis neurologi konsultan di bidang gangguan tidur. Bidang gangguan tidur masih merupakan bidang yang langka di dunia kesehatan, tetapi bidang ini menjadi perhatian banyak kalangan medis disebabkan mempunyai efek yang serius di kesehatan, seperti contoh mengenai gangguan tidur pada Parkinson.
Dokter Rodhiyan Rakhmatiar, SpN.(K)FINA mempunyai gelar akademik sebagai dokter spesialis neurologi konsultan. Beliau menempuh pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang yang lulus pada tahun 2007 dan menempuh pendidikan S2 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang sebagai dokter spesialis saraf dan lulus pada tahun 2015.
Neila Raisa, SpN.(K)M.Biomed. memperoleh gelar sebagai dokter umum setelah tamat dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2012. Beliau langsung melanjutkan Pendidikan S2-nya di almamater yang sama dan lulus sebagai dokter spesialis saraf pada tahun 2017.
dr. Hari Purnomo, Sp.S.(K). lahir di Kendal, menjelang Indonesia merdeka, tepatnya pada tanggal 13 Juni 1945. Pengalamannya sebagai dokter neurologi sudah tidak perlu diragukan lagi. Berkiprah selama kurang lebih 41 tahun di bidang neurologi, menjadikan dokter yang satu ini dianggap sebagai senior oleh para rekan kerjanya, khususnya di bagian Lab/SMF Neurologi FK Universitas Brawijaya/RS dr. Saiful Anwar Malang.