Kenangan akan seorang sahabat dalam dunia kepenulisan yang telah pergi mendahului ke alam kekal.
Biarlah karya awal saat mengenalnya dibingkai dalam
buku kenangan ini.
Rangkaian kata yang pernah kubuat untuk menggambarkan semangat hati kita kala berkarya. Saat kau masih ada tetapi sekarang kau sudah tiada
“MENULIS ITU ASYIK"
“Kadang, pena itu lebih tajam bersuara dari lidah yang keluh!”
“Ujung pena adalah Jembatan Penyambung masa lalu, kini dan yang akan datang”
“Di ujung pena kujelajahi dunia kehidupan dalam senyap penuh damai”
“Ku raih buku dan pena sahabat setiaku, jemariku lincah bergerak di atasnya dan ilham itupun mengalir bagaikan air jernih menuangkan rangkaian kata-kata bisu bermakna di atas lembaran putih. Sungguh.., bagiku “Menulis itu Asyik.”
“Selama mata ini masih bisa memandang dan jiwa ini masih lincah berimajinasi maka aku akan terus menulis dan menulis…sejujurnya ku akui “Menulis itu Asyik.””
Kepergianmu, Sahabat...,
Meninggalkan duka, rindu dan tanya di hatiku: “Kemanakah nama dan goresan penamu yang dulu begitu indah?”
Semoga keadaanmu baik adanya di sana. Dalam Balutan Kenangan kutulis kembali beberapa kisah awal ini.
Salam Literasi Sahabat,
Chrismei"
"Wanita berhati sederhana yang senang bercerita"