Emily:
“Tuhan, aku mulai merasa bahwa dia adalah ‘belahan jiwa’ yang Kau karuniakan bagiku.”
Sang Pengasih:
“Saat ia menatap matamu untuk pertama kali maka ia merasa jiwanya telah berpadu dengan jiwamu. Ia mulai sadar bahwa ia mengasihi dirimu seperti mengasihi jiwanya sendiri. Apakah itu yang kau ingin dengar, Putri?”
Emily:
“Aku merasa bahagia berbarengan dengan rasa cemas yang baru.”
Sang Pengasih:
“Aku mengerti, Putri. Kau cemas tak mampu membalaskan hal yang sama pada-nya. Kau masih sangat belia dan waktu terbentang begitu panjang di depanmu. Bagaikan setangkai bunga camelia, kau sedang dalam usia tumbuh kembang. Pada waktu yang tepat engkau akan mengeluarkan kelopak bunga yang indah. Engkau akan mekar penuh di waktu yang Ku tentukan. Saat masa itu tiba maka kau akan tahu waktumu pun tiba. Dan dia akan setia menunggumu di sana. Putri, kau hanya perlu terus bertumbuh dalam aliran murni air segar daripadaKu. Jaga hati, jaga pikiran, jaga tubuh dengan segala kewaspadaan sampai kedewasaan penuh datang menjelang. Jangan cemas, Aku akan selalu berada bersamamu.”
Salam penuh kasih,
Chrismei"
“Seorang Wanita berhati sederhana yang
senang bercerita”