Kaku, dingin, dan saat bicara selalu menyakitkan hati. Itu Andra, si Pangeran Es versi Cinta. Bertahun-tahun, Cinta mencoba melupakan kenangan buruk gara-gara si Pangeran Es. Bertahun-tahun, Cinta mencoba membunuh perasaannya. Tentu saja, itu tidak pernah berhasil. Dalam satu pertemuan tidak sengaja, Cinta langsung masuk lagi ke dalam harapan-harapan yang dia bangun sendiri. Dia bertanya-tanya, apakah harapannya mampu mencipta bahagia? Atau, justru akan lebih menyakitkan dari sebelumnya? Pernahkah kamu melakukan semua hal untuk mendapatkan sebuah cinta yang sempurna? Pernahkah kamu merasa semakin hari, semakin sulit menggenapkan harapanmu? Cinta pun merasa begitu. Untuk cintanya, untuk Pangeran Es, dia sudah melakukan semuanya. Namun, benarkah cinta yang sempurna itu benar-benar nyata? Penerbit Kata Depan