Jerini menikah dengan Gandhi, tepat setelah lulus kuliah. Berdua mereka
merintis karier di bidang yang sama. Satu perusahaan, satu kantor.
Di tahun kedua pernikahan Gandhi berkhianat. Semua pun berantakan. Dengan perasaan hancur lebur, Jerini memilih meninggalkan Jakarta untuk tinggal dan bekerja di Surabaya. Di tempat baru, Jerini bertemu Cakra, yang memiliki kepribadian jauh berbeda dengan Gandhi.
Cakra adalah pria paling lurus yang pernah Jerini kenal. Yang menjalani hidup bagai dipandu oleh penggaris virtual yang tak mengizinkan adanya deviasi meskipun hanya satu milimeter.
Dari pria sekaku kanebo kering ini Jerini akhirnya mengerti apa yang selama ini dia cari pada diri suaminya, yang tak kunjung dia temukan, dan hanya berujung kepada kekecewaan.