DOA TUAN RUMAH: Percikan Perenungan

· Penerbit Buku Sastra Digital
4,5
6 ulasan
eBook
102
Halaman
Rating dan ulasan tidak diverifikasi  Pelajari Lebih Lanjut

Tentang eBook ini

PENGANTAR PENULIS


DALAM sebuah esai berjudul “Sastra Digital di Dunia Gadgetis” − yang dipublikasikan sebagai Catatan Budaya Majalah Sastra Horison pada Maret 2011 dan kemudian dipublikasikan kembali dalam buku kumpulan esai Catatan Kesepian Seorang Penyair di Kota Seoul dan 45 Esai Lainnya − saya menulis tentang akan munculnya suatu era ketika saluran untuk menyampaikan gagasan, pesan, pemikiran, dalam bentuk tulisan akan lebih bertumpu pada media-media berbasis internet, termasuk media sosial. Tampaknya saat ini, kita telah memasuki atau berada di fase awal era itu.


Bagi saya pribadi, saluran yang dapat saya gunakan untuk melakukan hal yang disebutkan di atas adalah kolom Status yang disediakan oleh Facebook.


Sejak saya membuka akun Facebook pada 2008, saya telah menulis sejumlah status. Di antaranya berupa sketsa pemikiran yang bersifat percikan-percikan perenungan yang, bagi saya pribadi, sering memberikan kepuasan batin. Sering pula saya berpikir bahwa sebagian dari percikan-percikan perenungan itu suatu saat dapat saya perdalam atau saya perluas menjadi tulisan (esai) yang lebih panjang.


Namun, mungkin pula “suatu saat” itu tidak akan pernah tiba. Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk memublikasikan percikan-percikan perenungan itu dalam buku digital ini.


Buku kecil ini saya maksudkan sebagai hadiah kepada para pembaca, dan insya Allah (selamanya) dapat diunduh gratis melalui Google Play Books.


Semoga ada manfaatnya dan selamat membaca.


29 Agustus 2020

Cecep Syamsul Hari

Rating dan ulasan

4,5
6 ulasan
Mas Munandar
27 Januari 2024
Terapkan
Apakah konten ini berguna bagi Anda?
Arief Muhammad
13 Juni 2023
Cecep S Hari salah satu penulis kesukaan saya.cerpen cerpennya puitis,manis namun ditulis dengan bahasa sederhana sehingga tidak njlimet dan mudah dipahami.saya berkenalan dengan cerpen cerpen CSH melalui buku Kumcernya "Saya Tahu,Saya akan mati,di Laut"..dan cerpen cerpen dalam buku tersebut sering terngiang dalam benak saya.terutama sosok Rara Rahmaningtyas dan Perempuan yang meninggalkan barang belanjaannya.Sukses terus Kang CSH .Salam Hormat..🙏
Apakah konten ini berguna bagi Anda?
Donni Juni
31 Agustus 2020
Luar biasa
2 orang merasa ulasan ini berguna
Apakah konten ini berguna bagi Anda?

Tentang pengarang

Cecep Syamsul Hari adalah seorang penyair dan penulis esai. Ia juga seorang editor dan penerjemah sejumlah buku. Ia pernah menjadi sastrawan dan penerjemah tamu di Korea Selatan (Korea Literature Translation Institute), Malaysia (Rimbun Dahan Arts Residency), Hongaria (Magyar Forditohaz/Hungarian Translators House), Ceko (Kedutaan Besar RI di Praha), Australia (Bundanon Arts Residency dan University Technology of Sydney), dan penyair tamu di China (Xian-xi Writers Association). Ia adalah pendiri Anugerah Puisi CSH (CSH Poetry Award).


Beri rating eBook ini

Sampaikan pendapat Anda.

Informasi bacaan

Smartphone dan tablet
Instal aplikasi Google Play Buku untuk Android dan iPad/iPhone. Aplikasi akan disinkronkan secara otomatis dengan akun Anda dan dapat diakses secara online maupun offline di mana saja.
Laptop dan komputer
Anda dapat mendengarkan buku audio yang dibeli di Google Play menggunakan browser web komputer.
eReader dan perangkat lainnya
Untuk membaca di perangkat e-ink seperti Kobo eReaders, Anda perlu mendownload file dan mentransfernya ke perangkat Anda. Ikuti petunjuk Pusat bantuan yang mendetail untuk mentransfer file ke eReaders yang didukung.