Tapi kalah pada rohku yang melengking
Ketika mataku melihat Merapi
Ditandingi bayang-bayang yang menjulangi langit yang tinggi
Tapi di tengah kenyataan ini
Aku makin kecil makin bebal
Seharkat sebutir debu yang melekat telapak sandal
Mengaji Bukit Mengeja Danau merupakan buah dari program Rumah Puisi untuk mengundang sastrawan tamu. Karya ini menjadi penanda bahwa interaksi dengan alam dan budaya yang berbeda tak menyulitkan sama sekali seorang penyair untuk berkarya. Modal budaya asli yang dimiliki sang penyair justru mewarnai pengalaman dalam interaksi baru. Proses lintas budaya ini terbukti menemukan harmoni dalam puisi-puisi di buku ini.