Sepanjang perjalanan ini, aku menemukan diriku sendiri di antara bingkai kebersamaan, dalam cahaya bulan Ramadhan yang terus bersinar, mengukir kenangan yang tak pernah pudar.
Namun demikian, usaha tak kenal lelah tetap menyertai langkah-langkahku dalam mengarungi hari-hari di pondok pesantren yang sunyi. Suara langkah-langkah ringan menghiasi sudut-sudut, merajut kisah dalam kebersamaan. Sholat tarawih berjamaah, renungan agama yang dalam, serta berbagai perhelatan kegiatan menjadi pusat pijakan dalam rutinitas harian.
Tak terasa hari demi hari waktu demi waktu sampailah pada malam terakhir kami di pondok itu, di mana malam itu terasa bercampur aduk antara senang dan sedih.