Dahaga Cinta menggambarkan kekuatan rasa frustrasi yang korosif, yang terpintal dalam rupa siksaan seksual, kecemburuan, dan keinginan yang tidak mungkin dipenuhi. Tokoh utama dalam Dahaga Cinta, Etsuko, adalah janda muda yang ditinggal mati oleh suaminya yang terkena tifus. Kesengsaraannya semakin menjadi-jadi ketika dia pindah ke rumah ayah mertua yang gemar merayunya. Etsuko justru jatuh cinta pada Saburo, tukang kebun berusia delapan belas tahun yang sama sekali tidak mempedulikannya. Dalam ketersiksaan itu, dia membuat satu pertaruhan terakhir, sebuah tragedi, untuk mendapatkan perhatian lelaki muda itu. *
βSalah satu penulis ulung di dunia.β
β The New York Times
βSeperti rekan-rekannya di BaratβMann, Joyce, Pound, Elliot, dan YeatsβMishima, dalam seninya, menciptakan sesuatu yang memantik gelak para dewa.β
β San Francisco Examiner