Selama ini, para pengkaji Islam Politik pesimistis gerakan Islam akan menyerap gagasan tentang demokrasi atau masyarakat sipil. Kajian-kajian Samuel Huntington, Bassam Tibi, dan Bernard Lewis cenderung melihat Islamisme sebagai ekspresi penolakan sebagian umat Islam terhadap modernisasi yang dibawa oleh masyarakat Barat. Kajian-kajian semacam itu melupakan satu fakta penting bahwa kemunculan banyak gerakan Islam, termasuk Ikhwan di Mesir, adalah bentuk artikulasi identitas yang mereka yakini dan mereka perjuangkan.
Buku ini menawarkan perspektif yang berbeda tentang Islamisme, Islam Politik, dan Gerakan Islam. Ia melihat Islamisme sebagai sebuah proyek hegemoni yang hendak menganti tatanan politik sebelumnya. Dalam proyek hegemoni itu, perjuangan gerakan Ikhwanul Muslimin dikupas melalui analisa-analisa kritis sejak mula-mula ditubuhkan hingga kejatuhannya pada tahun 2013.