Pada umumnya lahar mengalir melalui alur dan lembah sungai. Lahar tersebut dalam waktu yang singkat mampu mengisi penuh lembah alur sungai yang dalam menjadi penuh dengan bahan piroklastik yang sangat potensial menimbulkan banjir lahar di bagian hilir. Dengan menjadi dangkalnya alur sungai akibat penimbunan endapan lahar sedimen tersebut, pada penggal-penggal sungai tertentu seperti kelokan sungai, perubahan gradien sungai dari mering ke datar, lebar sungai yang menyempit, serta dasar sungai yang dangkal dapat menyebabkan meluapnya lahar melampaui tanggul ke kiri-kanan alur sungai dan membanjir daerah sekitar sungai.
Saat lahar mengalir melalui alur dan lembah sungai, suhu cepat menjadi dingin karena bercampur dengan air. Akibatnya menghasilkan lumpur yang bergerak cepat dan menerjang apapun yang dilaluinya. Lahar memiliki daya rusak yang tinggi karena mengangkut batu-batu besar yang ada di sungai, dan merusakkan bangunan-bangunan penahan lahar seperti bronjong, dam pengendali lahar, daerah permukiman dan lahan pertanian yang dapat tertutup oleh endapan material lahar beberpa lama, sehingga tidak dpat berfungsi sebagai lahgan pertanian dan lainnya. Dengan demikian maka bahaya lahar perlu dilakukan usaha mitigasi bencana lahar yakni untuk mengurangi risiko/dampaknya terhadap kerukan lingkungan. Cara-cara mitigasi tersebut dilakukan usaha untuk pencegahan agar sedapat mungkin bencana lahar tersebut dapat dihindari. Tindakan tersebut dapat dengan penanggulangan yang sifatnya kesiapsiagaan baik dari aspek infrastruktur pengendali bencana maupun dari aspek kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Selanjutnya setelah bencana terjadi perlu dilakukan upaya pemulihan dalam bentuk rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan lingkungan hidup dan ekonomi serta dampak sosial dan psikologis masyarakat.
Danang Sri Hadmoko, dilahirkan di Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal
29 Mei 1980. Penulis menempuh pendidikan S-1
selama 4 tahun di Fakultas Geografi, Universitas
Gadjah Mada mulai 1998 hingga 2002. Penulis
lulus S-1 dengan skripsi yang ditulis berjudul
“Aplikasi Model Hidrologi Lereng dalam Penilaian
Tingkat Stabilitas Lereng”. Pada tahun 2005, penulis
mendapatkan beasiswa dan melanjutkan pendidikan
S-2 di Université Paris 1, Panthéon Sorbonne, Perancis dari 2005 hingga 2006.
Penulis lulus pendidikan S-2 dengan Thesis yang berjudul “Les Mouvements
de terrain dans Les Monts Menoreh: dyanmique, alea et risque”. Kemudian,
tahun 2006 penulis meneruskan pendidikan S-3 di Universitas yang sama
dengan jurusan yang sama yaitu Geografi Fisik. Pendidikan S-3 diselesaikan
penulis selama 3 tahun yaitu mulai dari tahun 2006 hingga 2009. Penulis
lulus dengan disertasi berjudul “Les Mouvements de terrain dans Les Monts
Menoreh: dyanmique, susceptibilité, modelsation spatio-temporelle et risque
asscociés”.
Penulis kembali ke Indonesia pada tahun 2009 dan mengabdi pada Fakultas
Geografi sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada. Penulis mengampu mata
kuliah Geologi Umum, Evaluasi Sumberdaya Lahan dan Air, dan Kuliah Kerja
Lapangan 3 untuk mengajar mahasiswa S-1. Selanjutnya, penulis mengampu
mata kuliah Geomorfologi Terapan dan Fisiografi Lingkungan untuk mengajar
mahasiswa S-2. Penulisan penelitian mengenai Bahaya Lahar yang pernah
dilakukan oleh penulis antara lain: “Lahar Hazard and Risk Assessment in
Urban Context: Case Study of Code River, Yogyakarta, Small grant project,
the Graduate School, Universitas Gadjah Mada” pada tahun 2011; “LAHARS
Semeru Project: Release and Hydrodynamics of the Lahars, Quantitative
Geomorphology, Metrology, Rheology and Dynamic Modelling. Cooperation between INSU (Institut Nationale des Sciences de l’Universe) Paris-France,
Utrecht University, the Netherlands, Pusat Studi Bencana, Universitas Gadjah
Mada, Indonesia,” pada tahun 2006.
Suprapto Dibyosaputro, dilahirkan di Desa
Sidorejo, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen,
Jawa Tengah, pada tanggal 23 Maret 1952. Penulis
menghabiskan masa kecilnya di tempat tersebut
hingga lulus Sekolah Rakyat Negeri Sidorejo (1964).
Kemudian meneruskan ke Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri III di Kebumen dan lulus
tahun 1966, dan selanjutnya di tempat yang sama
melanjutkan ke Sekolah Teknik Menengah (STM)
Negeri Jurusan Pertambangan dan lulus tahun 1970.
Tahun 1972–1977 melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri pada
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Jurusan Geomorfologi. Kegiatan
akademik sejak pertama dan yang penulis geluti sampai sekarang adalah
sebagai staf pengajar di fakultas yang sama mulai dari tahun 1979 sampai
dengan sekarang. Mata kuliah yang penulis ajarkan adalah Geomorfologi
Dasar, Geomorfologi Fluvial, Geologi Umum, Mineralogi dan Petrografi,
Survei dan Pemetaan Geomorfologi, Tanah dan Lingkungan, Administrasi
dan Audit Lingkungan, serta Pengelolaan Lingkungan dan AMDAL.
Pada tahun 1980, penulis mendapatkan beasiswa dari NUFFIC Belanda
untuk mengikuti kursus selama 8 bulan di Free University, Amsterdam,
Negeri Belanda dalam bidang Geologi Kuarter. Tahun 1981–1982 dengan
beasiswa yang sama melanjutkan pendidikan setingkat diploma dalam
bidang Geomorfologi dan Sumberdaya Lahan di ITC, Enchede, Belanda
dan selanjutnya mengikuti pendidikan jenjang S-2 (M.Sc) dalam bidang
Geomorfologi dan Sumberdaya Lahan dengan topik tesisnya berjudul “Flood
Hazard and Flood Susceptibility of Rembang, Rembang, dan Juwana Valley,
Central Java, Indonesia” di institut yang sama (ITC) antara tahun 1982–
1984. Sedangkan gelar doktor diperolehnya pada pendidikan doktor (S-3)
Program Studi Geografi antara tahun 2006–2012, dengan topik disertasi "Pola
Persebaran Keruangan Erosi Permukaan sebagai Respons Lahan terhadap
Hujan di Daerah Aliran Sungai Secang, Kabupaten Kulonprogo, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Indonesia" di Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
Widiyanto, dilahirkan di Desa Dukun,
Kecamatan Dukun,
Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah pada tanggal 10 Oktober 1949. Penulis
menyelesaikan pendidikan Sekolah Rakyat pada tahun
1962, SMP Kanisius lulus tahun 1965 dan SMAN 6
Yogyakarta pada tahun 1969. Penulis melanjutkan
pendidikan pada program sarjana Geografi UGM
dan lulus pada tahun 1976, selanjutnya Pascasarjana
Program Studi Ilmu Lingkungan lulus pada tahun
1987 dan S-3 Program Studi Ilmu Geografi lulus pada
tahun 2013. Penulis menjadi staf pengajar di Fakultas Geografi UGM sejak
1 Mei 1978 sampai sekarang. Penulis mengampu beberapa mata kuliah, di
antaranya Geomorfologi Dasar, Geologi Umum, Geomorfologi Indonesia dan
Asia Tenggara,
Mineralogi-Petrografi dan AMDAL.
Penulis fokus pada penelitian yang berkaitan dengan vulkanologi, seperti:
Potensi Sumberdaya Alam Gunungapi Merapi (2003), Tingkat Bahaya Lahar
DAS Pabelan, Jawa Tengah (2007), Model Peningkatan Potensi Airtanah
Wilayah Gunungapi Merapi di DIY (2007), Penambangan Pasir dan Batu
Ramah Lingkungan di DAS Pabelan, Provinsi Jawa Tengah (2010), dan
Dinamika Karakteristik Sedimen Dasar Sungai untuk Menentukan Prioritas
Penambangan
di DAS Pabelan, Provinsi Jawa Tengah (2012). Selain itu,
penulis juga aktif menjadi narasumber dalam pengabdian masyarakat tentang
kegunungapian di berbagai media seperti TVRI, RRI Jakarta, RRI Nusantara
II.