Banjir Lahar Pembentukan Proses Dampak dan Mitigasinya

· ·
· UGM PRESS
5.0
1 review
Ebook
256
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Buku dengan judul “Banjir Lahar: Pembentukan, Proses, Dampak dan Mitigasinya” terdiri dari lima sub bab yaitu Gunungapi dan Bahayanya, Banjir Lahar, Pemetaan Kerawanan Banjir Lahar, Mitigasi Bencana Banjir Lahar, dan Analisis Dampak Banjir Lahar dengan studi kasus banjir lahar Kali Putih. Gunungapi mempunyai tipe yang berbeda-beda, tergantung pada sifat magma dan batuan atau rempah yang dikeluarkannya. Letusan dengan cara meledak (explosive), menghasilkan bahan-bahan padat dengan ukuran butir mulai dari bongkah, bom, lapilli, pasir, debu dan abu. Apabila tumpukan bahan padat yang ada di sekeliling kepundan dan pada puncak gunungapi tersebut terkena hujan lebat dan menerus, maka akan terjadi aliran lahar yang mengalir secara cepat, dimana material tersebut merupakan percampuran antara material piroklastik dengan air.

Pada umumnya lahar mengalir melalui alur dan lembah sungai. Lahar tersebut dalam waktu yang singkat mampu mengisi penuh lembah alur sungai yang dalam menjadi penuh dengan bahan piroklastik yang sangat potensial menimbulkan banjir lahar di bagian hilir. Dengan menjadi dangkalnya alur sungai akibat penimbunan endapan lahar sedimen tersebut, pada penggal-penggal sungai tertentu seperti kelokan sungai, perubahan gradien sungai dari mering ke datar, lebar sungai yang menyempit, serta dasar sungai yang dangkal dapat menyebabkan meluapnya lahar melampaui tanggul ke kiri-kanan alur sungai dan membanjir daerah sekitar sungai.

Saat lahar mengalir melalui alur dan lembah sungai, suhu cepat menjadi dingin karena bercampur dengan air. Akibatnya menghasilkan lumpur yang bergerak cepat dan menerjang apapun yang dilaluinya. Lahar memiliki daya rusak yang tinggi karena mengangkut batu-batu besar yang ada di sungai, dan merusakkan bangunan-bangunan penahan lahar seperti bronjong, dam pengendali lahar, daerah permukiman dan lahan pertanian yang dapat tertutup oleh endapan material lahar beberpa lama, sehingga tidak dpat berfungsi sebagai lahgan pertanian dan lainnya. Dengan demikian maka bahaya lahar perlu dilakukan usaha mitigasi bencana lahar yakni untuk mengurangi risiko/dampaknya terhadap kerukan lingkungan. Cara-cara mitigasi tersebut dilakukan usaha untuk pencegahan agar sedapat mungkin bencana lahar tersebut dapat dihindari. Tindakan tersebut dapat dengan penanggulangan yang sifatnya kesiapsiagaan baik dari aspek infrastruktur pengendali bencana maupun dari aspek kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Selanjutnya setelah bencana terjadi perlu dilakukan upaya pemulihan dalam bentuk rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan lingkungan hidup dan ekonomi serta dampak sosial dan psikologis masyarakat.


Ratings and reviews

5.0
1 review

About the author

Danang Sri Hadmoko, dilahirkan di Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal

29 Mei 1980. Penulis menempuh pendidikan S-1

selama 4 tahun di Fakultas Geografi, Universitas

Gadjah Mada mulai 1998 hingga 2002. Penulis

lulus S-1 dengan skripsi yang ditulis berjudul

“Aplikasi Model Hidrologi Lereng dalam Penilaian

Tingkat Stabilitas Lereng”. Pada tahun 2005, penulis

mendapatkan beasiswa dan melanjutkan pendidikan

S-2 di Université Paris 1, Panthéon Sorbonne, Perancis dari 2005 hingga 2006.

Penulis lulus pendidikan S-2 dengan Thesis yang berjudul “Les Mouvements

de terrain dans Les Monts Menoreh: dyanmique, alea et risque”. Kemudian,

tahun 2006 penulis meneruskan pendidikan S-3 di Universitas yang sama

dengan jurusan yang sama yaitu Geografi Fisik. Pendidikan S-3 diselesaikan

penulis selama 3 tahun yaitu mulai dari tahun 2006 hingga 2009. Penulis

lulus dengan disertasi berjudul “Les Mouvements de terrain dans Les Monts

Menoreh: dyanmique, susceptibilité, modelsation spatio-temporelle et risque

asscociés”.

Penulis kembali ke Indonesia pada tahun 2009 dan mengabdi pada Fakultas

Geografi sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada. Penulis mengampu mata

kuliah Geologi Umum, Evaluasi Sumberdaya Lahan dan Air, dan Kuliah Kerja

Lapangan 3 untuk mengajar mahasiswa S-1. Selanjutnya, penulis mengampu

mata kuliah Geomorfologi Terapan dan Fisiografi Lingkungan untuk mengajar

mahasiswa S-2. Penulisan penelitian mengenai Bahaya Lahar yang pernah

dilakukan oleh penulis antara lain: “Lahar Hazard and Risk Assessment in

Urban Context: Case Study of Code River, Yogyakarta, Small grant project,

the Graduate School, Universitas Gadjah Mada” pada tahun 2011; “LAHARS

Semeru Project: Release and Hydrodynamics of the Lahars, Quantitative

Geomorphology, Metrology, Rheology and Dynamic Modelling. Cooperation between INSU (Institut Nationale des Sciences de l’Universe) Paris-France,

Utrecht University, the Netherlands, Pusat Studi Bencana, Universitas Gadjah

Mada, Indonesia,” pada tahun 2006.

Suprapto Dibyosaputro, dilahirkan di Desa

Sidorejo, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen,

Jawa Tengah, pada tanggal 23 Maret 1952. Penulis

menghabiskan masa kecilnya di tempat tersebut

hingga lulus Sekolah Rakyat Negeri Sidorejo (1964).

Kemudian meneruskan ke Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri III di Kebumen dan lulus

tahun 1966, dan selanjutnya di tempat yang sama

melanjutkan ke Sekolah Teknik Menengah (STM)

Negeri Jurusan Pertambangan dan lulus tahun 1970.

Tahun 1972–1977 melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri pada

Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Jurusan Geomorfologi. Kegiatan

akademik sejak pertama dan yang penulis geluti sampai sekarang adalah

sebagai staf pengajar di fakultas yang sama mulai dari tahun 1979 sampai

dengan sekarang. Mata kuliah yang penulis ajarkan adalah Geomorfologi

Dasar, Geomorfologi Fluvial, Geologi Umum, Mineralogi dan Petrografi,

Survei dan Pemetaan Geomorfologi, Tanah dan Lingkungan, Administrasi

dan Audit Lingkungan, serta Pengelolaan Lingkungan dan AMDAL.

Pada tahun 1980, penulis mendapatkan beasiswa dari NUFFIC Belanda

untuk mengikuti kursus selama 8 bulan di Free University, Amsterdam,

Negeri Belanda dalam bidang Geologi Kuarter. Tahun 1981–1982 dengan

beasiswa yang sama melanjutkan pendidikan setingkat diploma dalam

bidang Geomorfologi dan Sumberdaya Lahan di ITC, Enchede, Belanda

dan selanjutnya mengikuti pendidikan jenjang S-2 (M.Sc) dalam bidang

Geomorfologi dan Sumberdaya Lahan dengan topik tesisnya berjudul “Flood

Hazard and Flood Susceptibility of Rembang, Rembang, dan Juwana Valley,

Central Java, Indonesia” di institut yang sama (ITC) antara tahun 1982–

1984. Sedangkan gelar doktor diperolehnya pada pendidikan doktor (S-3)

Program Studi Geografi antara tahun 2006–2012, dengan topik disertasi "Pola

Persebaran Keruangan Erosi Permukaan sebagai Respons Lahan terhadap

Hujan di Daerah Aliran Sungai Secang, Kabupaten Kulonprogo, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Indonesia" di Sekolah Pascasarjana

Universitas Gadjah Mada

Widiyanto, dilahirkan di Desa Dukun,

Kecamatan Dukun,

Kabupaten Magelang, Jawa

Tengah pada tanggal 10 Oktober 1949. Penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Rakyat pada tahun

1962, SMP Kanisius lulus tahun 1965 dan SMAN 6

Yogyakarta pada tahun 1969. Penulis melanjutkan

pendidikan pada program sarjana Geografi UGM

dan lulus pada tahun 1976, selanjutnya Pascasarjana

Program Studi Ilmu Lingkungan lulus pada tahun

1987 dan S-3 Program Studi Ilmu Geografi lulus pada

tahun 2013. Penulis menjadi staf pengajar di Fakultas Geografi UGM sejak

1 Mei 1978 sampai sekarang. Penulis mengampu beberapa mata kuliah, di

antaranya Geomorfologi Dasar, Geologi Umum, Geomorfologi Indonesia dan

Asia Tenggara,

Mineralogi-Petrografi dan AMDAL.

Penulis fokus pada penelitian yang berkaitan dengan vulkanologi, seperti:

Potensi Sumberdaya Alam Gunungapi Merapi (2003), Tingkat Bahaya Lahar

DAS Pabelan, Jawa Tengah (2007), Model Peningkatan Potensi Airtanah

Wilayah Gunungapi Merapi di DIY (2007), Penambangan Pasir dan Batu

Ramah Lingkungan di DAS Pabelan, Provinsi Jawa Tengah (2010), dan

Dinamika Karakteristik Sedimen Dasar Sungai untuk Menentukan Prioritas

Penambangan

di DAS Pabelan, Provinsi Jawa Tengah (2012). Selain itu,

penulis juga aktif menjadi narasumber dalam pengabdian masyarakat tentang

kegunungapian di berbagai media seperti TVRI, RRI Jakarta, RRI Nusantara

II.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.